Temukan 7 Manfaat Daun Meniran & Efek Sampingnya yang Wajib Kamu Ketahui
Kamis, 10 Juli 2025 oleh journal
Tumbuhan meniran dikenal memiliki beragam khasiat yang dimanfaatkan untuk kesehatan, mulai dari meningkatkan daya tahan tubuh hingga membantu mengatasi masalah pada organ hati. Namun, di samping potensi positif tersebut, konsumsi meniran juga dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan pada sebagian individu, seperti reaksi alergi atau interaksi dengan obat-obatan tertentu. Oleh karena itu, penting untuk memahami baik keuntungan maupun kerugian yang mungkin timbul sebelum menggunakan tanaman ini sebagai pengobatan.
Meniran, tanaman herbal yang kerap dijumpai, menyimpan potensi kesehatan yang menjanjikan, namun penggunaannya perlu dipertimbangkan secara cermat.
Menurut Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli herbalogi dan penyakit dalam, "Meniran memiliki senyawa aktif yang berpotensi meningkatkan sistem imun dan melindungi hati. Namun, efek samping dan interaksi obat perlu diperhatikan. Konsultasi dengan dokter sebelum penggunaan sangat disarankan."
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa meniran mengandung senyawa aktif seperti phyllanthusin, hypophyllanthin, dan quercetin. Senyawa-senyawa ini diketahui memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan hepatoprotektif (melindungi hati). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak meniran dapat membantu meningkatkan fungsi hati, mengurangi peradangan, dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Dosis yang direkomendasikan umumnya berkisar antara 100-300 mg ekstrak meniran per hari, namun dosis ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan individu dan formulasi produk. Efek samping yang mungkin terjadi meliputi gangguan pencernaan ringan dan reaksi alergi pada individu yang sensitif. Penting untuk diingat bahwa meniran dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti obat pengencer darah dan obat imunosupresan. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter atau ahli herbal sangat penting sebelum mengonsumsi meniran, terutama bagi individu yang memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.
Manfaat Daun Meniran dan Efek Sampingnya
Daun meniran, dikenal karena potensi terapeutiknya, menawarkan sejumlah manfaat kesehatan yang signifikan. Pemahaman mendalam mengenai manfaat ini, serta potensi efek sampingnya, krusial dalam memaksimalkan efektivitas dan meminimalkan risiko.
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Melindungi fungsi hati
- Efek anti-inflamasi
- Menurunkan kadar gula darah
- Potensi antioksidan
- Menyokong sistem imun
- Membantu mengatasi infeksi
Berbagai manfaat daun meniran tersebut berasal dari kandungan senyawa aktif seperti phyllanthusin dan hypophyllanthin. Misalnya, efek hepatoprotektif membantu melindungi hati dari kerusakan akibat racun atau infeksi. Potensi antioksidan berperan dalam menangkal radikal bebas, mengurangi risiko penyakit kronis. Namun, penting diingat bahwa beberapa individu mungkin mengalami efek samping ringan seperti gangguan pencernaan, dan interaksi dengan obat tertentu perlu diwaspadai. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan sebelum mengonsumsi meniran secara teratur.
Meningkatkan daya tahan tubuh
Salah satu atribut penting dari penggunaan meniran terletak pada kemampuannya untuk memodulasi sistem kekebalan tubuh. Senyawa aktif yang terkandung dalam tanaman ini, seperti phyllanthusin dan senyawa polifenol lainnya, berinteraksi dengan berbagai komponen sistem imun, termasuk sel-sel imun seperti limfosit dan makrofag. Interaksi ini dapat meningkatkan aktivitas sel-sel imun dalam mengenali dan merespons ancaman patogen, seperti virus dan bakteri. Dengan demikian, konsumsi meniran secara teratur, dalam dosis yang tepat dan di bawah pengawasan profesional kesehatan, berpotensi meningkatkan resistensi tubuh terhadap infeksi dan penyakit. Namun, penting untuk dicatat bahwa respons imun bersifat kompleks dan individual. Sementara beberapa individu mungkin mengalami peningkatan signifikan dalam daya tahan tubuh, yang lain mungkin tidak merasakan efek yang sama. Selain itu, pada individu dengan kondisi autoimun, stimulasi sistem imun oleh meniran dapat memicu reaksi yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, kehati-hatian dan konsultasi medis sangat dianjurkan sebelum menggunakan meniran sebagai upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Melindungi fungsi hati
Salah satu alasan utama meniran sering digunakan dalam pengobatan tradisional adalah potensinya dalam menjaga kesehatan organ hati. Hati, sebagai organ vital dalam metabolisme dan detoksifikasi tubuh, rentan terhadap kerusakan akibat berbagai faktor, termasuk infeksi virus, paparan racun, dan konsumsi alkohol berlebihan. Kandungan senyawa aktif seperti phyllanthusin dan hypophyllanthin dalam meniran menunjukkan aktivitas hepatoprotektif, yang berarti mampu melindungi sel-sel hati dari kerusakan. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan cara mengurangi peradangan pada hati, menghambat peroksidasi lipid (proses kerusakan sel akibat radikal bebas), dan meningkatkan produksi enzim antioksidan yang melindungi hati dari stres oksidatif. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa meniran dapat membantu meregenerasi sel-sel hati yang rusak. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa efektivitas meniran dalam melindungi fungsi hati dapat bervariasi tergantung pada dosis, durasi penggunaan, dan kondisi kesehatan individu. Penggunaan jangka panjang atau dosis berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang merugikan fungsi hati. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter atau ahli herbal yang kompeten sangat dianjurkan untuk menentukan dosis yang tepat dan memantau potensi efek samping, terutama bagi individu dengan riwayat penyakit hati atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi fungsi hati.
Efek anti-inflamasi
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, namun peradangan kronis dapat memicu berbagai penyakit serius. Senyawa-senyawa aktif dalam tumbuhan meniran menunjukkan potensi untuk meredakan peradangan. Penelitian mengindikasikan bahwa ekstrak meniran dapat menghambat produksi mediator inflamasi, yaitu zat-zat yang memicu dan memperburuk peradangan dalam tubuh. Dengan menekan produksi mediator ini, meniran berpotensi mengurangi gejala peradangan seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan. Potensi anti-inflamasi ini menjadikan meniran relevan dalam penanganan kondisi-kondisi inflamasi seperti arthritis, penyakit radang usus, dan kondisi kulit inflamasi. Kendati demikian, penting untuk dicatat bahwa efektivitas meniran sebagai agen anti-inflamasi masih memerlukan penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia. Penggunaan meniran sebagai terapi anti-inflamasi sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional, terutama bagi individu yang sedang mengonsumsi obat-obatan anti-inflamasi lain atau memiliki kondisi medis yang mendasari.
Menurunkan kadar gula darah
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak tanaman meniran mungkin memiliki potensi untuk membantu menurunkan kadar gula darah. Mekanisme yang mendasari efek ini diduga melibatkan peningkatan sensitivitas insulin dan penghambatan penyerapan glukosa di usus. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa dari darah masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan sel-sel tubuh merespons insulin dengan lebih efektif, sehingga lebih banyak glukosa yang dikeluarkan dari darah dan kadar gula darah menurun. Selain itu, penghambatan penyerapan glukosa di usus dapat mengurangi jumlah glukosa yang masuk ke dalam aliran darah setelah makan. Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis terkontrol dengan skala besar pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efek hipoglikemik (penurun gula darah) dari meniran dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Individu dengan diabetes yang mempertimbangkan untuk menggunakan meniran sebagai terapi tambahan harus berkonsultasi dengan dokter mereka. Penggunaan meniran tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan hipoglikemia (kadar gula darah rendah), yang dapat berbahaya. Selain itu, meniran dapat berinteraksi dengan obat-obatan diabetes yang sedang dikonsumsi, sehingga memerlukan penyesuaian dosis obat. Dengan demikian, kehati-hatian dan pengawasan medis sangat penting dalam penggunaan meniran untuk mengelola kadar gula darah.
Potensi antioksidan
Kandungan antioksidan dalam meniran memiliki peran signifikan dalam menentukan profil manfaat dan efek sampingnya. Senyawa-senyawa antioksidan ini, yang meliputi berbagai jenis polifenol, flavonoid, dan lignan, berkontribusi pada kemampuan tanaman ini untuk menangkal radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif di dalam tubuh. Stres oksidatif, akibat ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya, terkait dengan berbagai penyakit kronis.
- Perlindungan Seluler
Antioksidan dalam meniran membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA, protein, dan lipid, yang pada akhirnya dapat menyebabkan disfungsi sel dan penyakit. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan dalam meniran membantu menjaga integritas seluler dan mencegah kerusakan oksidatif.
- Pengurangan Risiko Penyakit Kronis
Stres oksidatif berperan penting dalam perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan dalam meniran dapat membantu menurunkan risiko penyakit-penyakit ini. Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa konsumsi makanan kaya antioksidan dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis.
- Efek Anti-Inflamasi
Peradangan kronis sering kali disertai dengan peningkatan produksi radikal bebas. Antioksidan dalam meniran dapat membantu meredakan peradangan dengan menetralkan radikal bebas dan menghambat aktivasi jalur inflamasi. Efek anti-inflamasi ini dapat berkontribusi pada manfaat meniran dalam mengatasi kondisi-kondisi inflamasi seperti arthritis.
- Potensi Detoksifikasi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dalam meniran dapat membantu meningkatkan fungsi detoksifikasi hati. Hati adalah organ utama yang bertanggung jawab untuk menghilangkan racun dari tubuh. Antioksidan dapat melindungi sel-sel hati dari kerusakan akibat racun dan meningkatkan produksi enzim detoksifikasi.
- Interaksi dengan Efek Samping
Meskipun antioksidan dalam meniran umumnya dianggap aman, konsumsi berlebihan dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu atau menyebabkan efek samping pada individu yang sensitif. Misalnya, beberapa antioksidan dapat mengganggu penyerapan zat besi atau mempengaruhi efektivitas obat kemoterapi. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi meniran dalam dosis yang tepat dan berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya sebagai terapi tambahan, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.
Secara keseluruhan, potensi antioksidan dalam meniran memberikan kontribusi signifikan terhadap profil manfaat kesehatannya. Namun, pemahaman yang komprehensif mengenai interaksi antara antioksidan, kondisi kesehatan individu, dan potensi efek samping sangat penting untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko penggunaan meniran.
Menyokong sistem imun
Kemampuan meniran dalam menyokong sistem imun merupakan aspek krusial yang mendasari sejumlah manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan tanaman ini. Namun, penting untuk memahami bahwa efek ini tidak terlepas dari potensi dampak yang kurang menguntungkan, sehingga pemahaman yang komprehensif diperlukan.
- Stimulasi Sel Imun
Senyawa-senyawa aktif dalam meniran, seperti phyllanthusin dan beberapa jenis flavonoid, diketahui berinteraksi dengan sel-sel imun, termasuk limfosit (sel T dan sel B) dan makrofag. Interaksi ini dapat meningkatkan aktivitas sel-sel tersebut dalam mengenali dan merespons ancaman patogen. Contohnya, makrofag yang teraktivasi dapat lebih efisien dalam menelan dan menghancurkan bakteri atau virus. Implikasinya adalah peningkatan resistensi tubuh terhadap infeksi, namun pada individu dengan kondisi autoimun, stimulasi berlebihan dapat memicu respons autoimun yang merugikan.
- Modulasi Produksi Sitokin
Sitokin adalah molekul pensinyalan yang penting dalam regulasi respons imun. Meniran dapat memengaruhi produksi sitokin pro-inflamasi (seperti TNF- dan IL-6) dan sitokin anti-inflamasi (seperti IL-10). Pengaturan yang tepat dari produksi sitokin sangat penting untuk respons imun yang seimbang. Misalnya, peningkatan produksi IL-10 dapat membantu meredakan peradangan yang berlebihan, namun penekanan berlebihan pada sitokin pro-inflamasi dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Potensi interaksi ini perlu dipertimbangkan dalam konteks individu dengan penyakit inflamasi kronis atau infeksi aktif.
- Peningkatan Aktivitas Sel NK (Natural Killer)
Sel NK adalah jenis limfosit yang berperan penting dalam membunuh sel-sel yang terinfeksi virus dan sel-sel kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meniran dapat meningkatkan aktivitas sel NK, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengeliminasi sel-sel abnormal. Implikasinya adalah potensi proteksi terhadap infeksi virus dan perkembangan kanker. Namun, pada individu dengan transplantasi organ, peningkatan aktivitas sel NK dapat meningkatkan risiko penolakan organ.
- Efek Antioksidan dan Perlindungan Sel Imun
Stres oksidatif dapat merusak sel-sel imun dan mengganggu fungsinya. Senyawa antioksidan dalam meniran dapat melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif, sehingga menjaga integritas dan efektivitasnya. Contohnya, perlindungan terhadap kerusakan DNA pada limfosit dapat memastikan respons imun yang tepat. Namun, konsumsi antioksidan berlebihan dapat mengganggu keseimbangan redoks dalam sel, yang dapat memengaruhi fungsi sel imun. Oleh karena itu, dosis yang tepat sangat penting.
- Potensi Interaksi dengan Obat Imunosupresan
Karena kemampuannya untuk memodulasi sistem imun, meniran dapat berinteraksi dengan obat-obatan imunosupresan yang digunakan untuk menekan sistem imun pada kondisi seperti autoimunitas atau transplantasi organ. Penggunaan meniran bersamaan dengan obat imunosupresan dapat meningkatkan atau mengurangi efektivitas obat, yang dapat berakibat serius. Oleh karena itu, individu yang mengonsumsi obat imunosupresan harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan meniran.
Secara keseluruhan, efek meniran dalam menyokong sistem imun melibatkan interaksi kompleks dengan berbagai komponen sistem imun. Meskipun potensi manfaatnya dalam meningkatkan resistensi terhadap infeksi dan penyakit tidak dapat diabaikan, penting untuk mempertimbangkan potensi dampak yang kurang menguntungkan, terutama pada individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan. Pendekatan yang hati-hati dan konsultasi medis sangat dianjurkan untuk memastikan penggunaan meniran yang aman dan efektif.
Membantu mengatasi infeksi
Potensi daun meniran dalam membantu mengatasi infeksi menjadi salah satu aspek penting dari khasiatnya, namun efektivitas dan keamanannya perlu dievaluasi secara cermat mengingat potensi efek samping yang mungkin timbul. Kemampuan ini berkaitan erat dengan interaksi kompleks antara senyawa aktif dalam meniran dan sistem imun tubuh.
- Aktivitas Antimikroba Langsung
Ekstrak meniran menunjukkan aktivitas antimikroba langsung terhadap beberapa jenis bakteri, virus, dan jamur. Senyawa-senyawa tertentu dalam meniran dapat mengganggu pertumbuhan atau replikasi mikroorganisme patogen, sehingga membantu tubuh membersihkan infeksi. Contohnya, beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak meniran efektif melawan bakteri Staphylococcus aureus. Namun, penting untuk diingat bahwa aktivitas antimikroba in vitro tidak selalu berkorelasi dengan efektivitas in vivo (dalam tubuh manusia). Dosis yang dibutuhkan untuk mencapai efek antimikroba yang signifikan dalam tubuh mungkin lebih tinggi daripada dosis yang aman dan dapat ditoleransi.
- Peningkatan Respons Imun terhadap Infeksi
Selain aktivitas antimikroba langsung, meniran juga dapat membantu mengatasi infeksi dengan meningkatkan respons imun tubuh. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, meniran dapat memodulasi aktivitas sel-sel imun, meningkatkan produksi sitokin, dan meningkatkan aktivitas sel NK. Dengan meningkatkan kemampuan sistem imun untuk melawan infeksi, meniran dapat membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi keparahan gejala. Namun, pada individu dengan infeksi kronis atau sistem imun yang terganggu, respons imun yang berlebihan dapat memperburuk peradangan dan menyebabkan kerusakan jaringan. Oleh karena itu, penggunaan meniran sebagai terapi tambahan untuk infeksi harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis.
- Potensi Sinergi dengan Obat Antimikroba
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meniran dapat bekerja secara sinergis dengan obat antimikroba konvensional, meningkatkan efektivitas obat dan mengurangi risiko resistensi obat. Contohnya, ekstrak meniran dapat meningkatkan penetrasi antibiotik ke dalam sel bakteri, sehingga meningkatkan efektivitas antibiotik dalam membunuh bakteri. Namun, interaksi antara meniran dan obat antimikroba dapat kompleks dan bervariasi tergantung pada jenis obat dan mikroorganisme yang terlibat. Penggunaan meniran bersamaan dengan obat antimikroba harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis untuk memantau potensi interaksi dan efek samping.
- Pertimbangan Khusus pada Infeksi Virus
Meskipun meniran menunjukkan potensi aktivitas antivirus in vitro, efektivitasnya dalam mengatasi infeksi virus pada manusia masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak meniran dapat menghambat replikasi virus seperti virus hepatitis B dan virus herpes simplex. Namun, hasil penelitian klinis pada manusia masih terbatas dan belum konsisten. Selain itu, pada beberapa infeksi virus, respons imun yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang lebih besar daripada virus itu sendiri. Oleh karena itu, penggunaan meniran sebagai terapi tambahan untuk infeksi virus harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis.
- Efek Samping yang Perlu Diperhatikan
Meskipun meniran umumnya dianggap aman, beberapa efek samping yang perlu diperhatikan termasuk gangguan pencernaan ringan, reaksi alergi, dan interaksi dengan obat-obatan tertentu. Pada individu dengan gangguan autoimun, stimulasi sistem imun oleh meniran dapat memicu respons autoimun yang merugikan. Selain itu, meniran dapat berinteraksi dengan obat-obatan imunosupresan, sehingga mengurangi efektivitas obat. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan meniran sebagai terapi tambahan untuk infeksi, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.
Secara ringkas, potensi daun meniran dalam membantu mengatasi infeksi melibatkan kombinasi aktivitas antimikroba langsung dan peningkatan respons imun. Meskipun menjanjikan, penggunaannya harus dipertimbangkan secara hati-hati dengan mempertimbangkan potensi efek samping dan interaksi obat. Pendekatan yang bijaksana dan konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif.
Panduan Pemanfaatan dan Pertimbangan Keamanan Meniran
Penggunaan meniran sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan memerlukan pendekatan yang terinformasi dan bertanggung jawab. Berikut adalah beberapa panduan penting untuk memaksimalkan potensi manfaatnya dan meminimalkan risiko yang mungkin timbul:
Tip 1: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum mengonsumsi meniran secara rutin, terutama jika memiliki kondisi medis yang mendasari atau sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasi dengan dokter atau ahli herbal terlatih sangat dianjurkan. Profesional kesehatan dapat memberikan saran yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan individu dan membantu mengidentifikasi potensi interaksi obat atau kontraindikasi.
Tip 2: Perhatikan Dosis dan Durasi Penggunaan
Dosis dan durasi penggunaan meniran yang tepat dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk usia, berat badan, kondisi kesehatan, dan formulasi produk. Umumnya, disarankan untuk memulai dengan dosis rendah dan secara bertahap meningkatkannya sesuai kebutuhan, sambil memantau respons tubuh. Penggunaan jangka panjang sebaiknya dihindari tanpa pengawasan medis.
Tip 3: Waspadai Potensi Efek Samping dan Reaksi Alergi
Meskipun umumnya dianggap aman, konsumsi meniran dapat menyebabkan efek samping ringan pada beberapa individu, seperti gangguan pencernaan, mual, atau sakit kepala. Reaksi alergi juga mungkin terjadi, ditandai dengan ruam kulit, gatal-gatal, atau kesulitan bernapas. Jika mengalami efek samping yang tidak menyenangkan, hentikan penggunaan dan segera cari pertolongan medis.
Tip 4: Pilih Produk yang Berkualitas dan Terpercaya
Pilihlah produk meniran dari produsen yang memiliki reputasi baik dan telah teruji kualitasnya. Periksa label produk untuk memastikan bahwa produk tersebut mengandung bahan-bahan yang terdaftar dan bebas dari kontaminan berbahaya. Hindari produk yang tidak memiliki informasi yang jelas mengenai komposisi dan dosis.
Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat memanfaatkan potensi meniran sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan dengan lebih aman dan efektif. Pemahaman yang baik tentang potensi manfaat dan risiko, serta konsultasi dengan profesional kesehatan, merupakan kunci untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko yang mungkin timbul.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian tentang tumbuhan meniran telah menghasilkan data yang bervariasi, menyoroti potensi terapeutik sekaligus risiko yang terkait. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology meneliti efek ekstrak meniran pada fungsi hati tikus yang diinduksi dengan parasetamol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak meniran secara signifikan mengurangi kerusakan hati, yang ditandai dengan penurunan kadar enzim hati seperti ALT dan AST. Studi ini memberikan bukti awal tentang potensi hepatoprotektif dari meniran.
Namun, studi lain yang diterbitkan dalam International Journal of Toxicology menyoroti potensi toksisitas meniran pada dosis tinggi. Studi ini menemukan bahwa pemberian dosis tinggi ekstrak meniran pada tikus menyebabkan kerusakan ginjal dan hati. Studi ini menekankan pentingnya menentukan dosis yang aman dan efektif untuk penggunaan meniran.
Terdapat pula studi kasus yang melaporkan reaksi alergi terhadap meniran. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology, seorang pasien mengalami urtikaria dan angioedema setelah mengonsumsi suplemen yang mengandung meniran. Laporan ini menyoroti pentingnya mewaspadai potensi alergi terhadap meniran, terutama pada individu dengan riwayat alergi.
Bukti ilmiah yang ada menunjukkan bahwa tumbuhan ini memiliki potensi terapeutik, tetapi juga dapat menimbulkan risiko. Penting untuk mengevaluasi bukti secara kritis, mempertimbangkan dosis, durasi penggunaan, dan kondisi kesehatan individu sebelum menggunakan meniran. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif.