7 Manfaat Daun Cakar Ayam yang Wajib Kamu Ketahui
Kamis, 26 Juni 2025 oleh journal
Tumbuhan dengan nama ilmiah Selaginella doederleinii ini, dikenal di Indonesia sebagai daun cakar ayam, menyimpan potensi kegunaan. Bagian tumbuhan ini, terutama daunnya, secara tradisional dimanfaatkan dalam pengobatan herbal. Masyarakat meyakini adanya khasiat dalam mengatasi berbagai keluhan kesehatan. Kandungan senyawa kimia di dalamnya diduga berperan dalam memberikan efek tersebut.
"Meskipun penggunaannya telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional, bukti ilmiah yang kuat mengenai efektivitas dan keamanan ekstrak tumbuhan Selaginella doederleinii masih terbatas. Penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang ketat sangat diperlukan untuk memvalidasi klaim manfaat kesehatannya secara komprehensif," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli herbal dari Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada.
- Dr. Amelia Wijaya
Terlepas dari kebutuhan akan riset yang lebih mendalam, beberapa studi awal menunjukkan adanya potensi aktivitas biologis dari senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya.
Daun dari tanaman tersebut mengandung senyawa seperti flavonoid, alkaloid, dan terpenoid. Flavonoid dikenal memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Alkaloid mungkin memiliki efek farmakologis tertentu, sementara terpenoid sering dikaitkan dengan sifat anti-inflamasi. Beberapa praktisi herbal merekomendasikan rebusan daun ini untuk membantu meredakan batuk, demam, atau sebagai diuretik ringan. Namun, penting untuk dicatat bahwa dosis dan cara penggunaan yang tepat masih belum ditetapkan secara definitif. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan sebelum mengonsumsi herbal ini, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain. Keamanan jangka panjang penggunaan tanaman ini juga belum sepenuhnya dievaluasi.
Manfaat Daun Cakar Ayam
Daun cakar ayam (Selaginella doederleinii) menyimpan potensi manfaat kesehatan yang secara tradisional telah dimanfaatkan. Kajian ilmiah awal menyoroti beberapa aktivitas biologis yang mungkin mendasari kegunaan tersebut. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang terkait dengan daun ini:
- Antioksidan
- Anti-inflamasi
- Diuretik
- Ekspektoran (pereda batuk)
- Potensi sitotoksik
- Meredakan demam
- Membantu penyembuhan luka
Manfaat-manfaat ini, meskipun menjanjikan, perlu ditelaah lebih lanjut melalui penelitian klinis yang komprehensif. Misalnya, sifat antioksidan daun cakar ayam dapat membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang berkontribusi pada berbagai penyakit kronis. Potensi anti-inflamasinya dapat meredakan peradangan yang mendasari berbagai kondisi kesehatan. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan daun cakar ayam harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan profesional kesehatan, mengingat keterbatasan data ilmiah yang tersedia.
Antioksidan
Keberadaan senyawa antioksidan merupakan salah satu aspek penting yang menunjang potensi manfaat kesehatan tumbuhan Selaginella doederleinii. Senyawa-senyawa ini berperan krusial dalam menangkal efek buruk radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu kerusakan sel dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit.
- Peran dalam Menetralisir Radikal Bebas
Antioksidan bekerja dengan menyumbangkan elektron ke radikal bebas, sehingga menstabilkannya dan mencegahnya merusak molekul-molekul penting dalam sel seperti DNA, protein, dan lipid. Proses ini membantu melindungi sel dari stres oksidatif, kondisi yang terkait dengan penuaan dini, penyakit jantung, kanker, dan gangguan neurodegeneratif.
- Jenis Antioksidan dalam Tumbuhan
Tumbuhan, termasuk Selaginella doederleinii, mengandung berbagai jenis antioksidan seperti flavonoid, polifenol, dan vitamin. Flavonoid, misalnya, dikenal karena kemampuannya menekan peradangan dan melindungi pembuluh darah. Polifenol juga memiliki sifat antioksidan yang kuat dan dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung.
- Hubungan dengan Pencegahan Penyakit Kronis
Konsumsi antioksidan dari sumber alami seperti tumbuhan dikaitkan dengan penurunan risiko berbagai penyakit kronis. Antioksidan membantu mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas, yang dapat memicu perkembangan penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes. Dengan demikian, kandungan antioksidan dalam Selaginella doederleinii berkontribusi pada potensi manfaat preventifnya.
- Pengaruh pada Sistem Kekebalan Tubuh
Stres oksidatif dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Antioksidan membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan demikian, konsumsi tumbuhan kaya antioksidan dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
- Potensi dalam Perawatan Kulit
Radikal bebas juga berperan dalam kerusakan kulit, menyebabkan penuaan dini, keriput, dan masalah kulit lainnya. Antioksidan dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari dan polusi, membantu menjaga kesehatan dan penampilan kulit. Beberapa produk perawatan kulit menggunakan ekstrak tumbuhan kaya antioksidan untuk memberikan perlindungan tambahan bagi kulit.
- Implikasi dalam Pengobatan Tradisional
Penggunaan Selaginella doederleinii dalam pengobatan tradisional sering dikaitkan dengan sifat antioksidannya. Masyarakat meyakini bahwa tumbuhan ini dapat membantu mengatasi berbagai keluhan kesehatan yang disebabkan oleh stres oksidatif. Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi klaim-klaim ini secara komprehensif.
Dengan demikian, keberadaan antioksidan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi pada potensi manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan tumbuhan Selaginella doederleinii. Namun, perlu diingat bahwa efektivitas dan keamanan penggunaannya perlu dievaluasi lebih lanjut melalui penelitian ilmiah yang ketat.
Anti-inflamasi
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis dapat berkontribusi pada berbagai penyakit. Sifat anti-inflamasi yang dikaitkan dengan tumbuhan Selaginella doederleinii menjadi sorotan karena potensinya dalam meredakan kondisi peradangan tersebut.
- Mekanisme Kerja Senyawa Anti-inflamasi
Senyawa-senyawa aktif dalam tumbuhan ini, seperti flavonoid dan terpenoid, diduga bekerja dengan menghambat produksi mediator inflamasi, yaitu zat-zat kimia yang memicu dan mempertahankan respons peradangan. Penghambatan ini dapat membantu mengurangi gejala peradangan seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan.
- Potensi pada Penyakit Radang Sendi
Radang sendi, seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis, ditandai dengan peradangan kronis pada sendi. Sifat anti-inflamasi tumbuhan ini mungkin dapat memberikan peredaan gejala pada penderita radang sendi, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memvalidasi efektivitasnya secara klinis.
- Pengaruh pada Kesehatan Saluran Pencernaan
Peradangan pada saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti sindrom iritasi usus (IBS) dan penyakit radang usus (IBD). Potensi anti-inflamasi tumbuhan ini dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan dan meredakan gejala yang terkait.
- Peran dalam Penyembuhan Luka
Peradangan merupakan bagian penting dari proses penyembuhan luka. Namun, peradangan yang berlebihan dapat menghambat penyembuhan. Sifat anti-inflamasi tumbuhan ini dapat membantu menyeimbangkan respons peradangan pada luka, sehingga mempercepat proses penyembuhan.
Meskipun potensi anti-inflamasi tumbuhan Selaginella doederleinii menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerja yang tepat dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Penggunaan tumbuhan ini sebagai agen anti-inflamasi sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan profesional kesehatan.
Diuretik
Efek diuretik merujuk pada kemampuan suatu zat untuk meningkatkan produksi urin oleh ginjal. Dalam konteks tumbuhan Selaginella doederleinii, potensi efek diuretiknya menjadi perhatian karena dapat memengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Mekanisme yang mendasari efek ini belum sepenuhnya dipahami, namun diduga melibatkan interaksi senyawa-senyawa aktif dalam tumbuhan dengan fungsi ginjal. Peningkatan produksi urin dapat membantu tubuh membuang kelebihan garam dan air, yang berpotensi bermanfaat dalam kondisi seperti edema (penumpukan cairan) atau tekanan darah tinggi. Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan diuretik, termasuk yang berasal dari sumber alami, harus dilakukan dengan hati-hati. Penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit (seperti kalium dan natrium), dan interaksi dengan obat-obatan lain. Oleh karena itu, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan sebelum menggunakan tumbuhan ini sebagai diuretik, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan diuretik lainnya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dosis yang aman dan efektif, serta untuk memahami sepenuhnya potensi manfaat dan risiko terkait dengan efek diuretik dari tumbuhan ini.
Ekspektoran (pereda batuk)
Potensi tumbuhan Selaginella doederleinii sebagai ekspektoran, atau pereda batuk, merupakan aspek yang menarik perhatian dalam pengobatan tradisional. Kemampuan untuk membantu mengeluarkan dahak dari saluran pernapasan dapat memberikan manfaat signifikan bagi individu yang mengalami batuk berdahak.
- Mekanisme Kerja Potensial
Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya terungkap, diduga bahwa senyawa-senyawa tertentu dalam tumbuhan ini dapat merangsang produksi lendir yang lebih encer atau meningkatkan aktivitas silia, struktur kecil seperti rambut yang melapisi saluran pernapasan dan membantu mendorong dahak keluar. Hasilnya adalah dahak menjadi lebih mudah dikeluarkan melalui batuk.
- Penggunaan Tradisional dalam Mengatasi Batuk
Dalam praktik pengobatan tradisional, rebusan atau ekstrak tumbuhan ini sering digunakan sebagai obat batuk alami. Penggunaannya didasarkan pada pengalaman empiris dan observasi bahwa tumbuhan ini dapat membantu meredakan batuk berdahak dan mempermudah pernapasan. Namun, penting untuk dicatat bahwa bukti ilmiah yang mendukung efektivitasnya masih terbatas.
- Perbandingan dengan Ekspektoran Konvensional
Ekspektoran konvensional, seperti guaifenesin, bekerja dengan cara yang serupa, yaitu mengencerkan dahak agar lebih mudah dikeluarkan. Perbandingan efektivitas dan keamanan antara tumbuhan ini dan ekspektoran konvensional memerlukan penelitian lebih lanjut. Keuntungan potensial dari penggunaan tumbuhan ini mungkin terletak pada ketersediaan dan biayanya, terutama di daerah-daerah di mana akses ke obat-obatan modern terbatas.
- Pertimbangan Keamanan dan Dosis
Seperti halnya semua pengobatan herbal, penggunaan tumbuhan ini sebagai ekspektoran harus dilakukan dengan hati-hati. Dosis yang tepat dan potensi efek samping belum sepenuhnya diketahui. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan sebelum menggunakan tumbuhan ini, terutama bagi anak-anak, wanita hamil atau menyusui, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
Potensi tumbuhan Selaginella doederleinii sebagai ekspektoran menjadikannya kandidat menarik untuk penelitian lebih lanjut. Studi klinis yang dirancang dengan baik diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanannya secara objektif, serta untuk menentukan peran potensialnya dalam pengobatan batuk berdahak.
Potensi Sitotoksik
Potensi sitotoksik, atau kemampuan untuk membunuh sel, merupakan aspek kompleks yang perlu dipertimbangkan dalam membahas potensi manfaat tumbuhan Selaginella doederleinii. Meskipun terdengar kontradiktif dengan konsep "manfaat," aktivitas sitotoksik dapat menjadi dasar bagi pengembangan terapi kanker di masa depan.
- Dasar Ilmiah Aktivitas Sitotoksik
Beberapa penelitian in vitro (di laboratorium) menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker tertentu. Senyawa-senyawa aktif di dalamnya diduga mengganggu siklus sel kanker atau memicu apoptosis (kematian sel terprogram). Aktivitas ini menjadi dasar bagi penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi senyawa spesifik dan mekanisme kerjanya.
- Implikasi dalam Pengembangan Terapi Kanker
Jika aktivitas sitotoksik ini dapat direplikasi dan dikendalikan secara efektif dalam model in vivo (pada hewan hidup) dan kemudian pada manusia, maka ekstrak atau senyawa turunan tumbuhan ini berpotensi menjadi agen kemoterapi baru. Keunggulannya mungkin terletak pada selektivitasnya, yaitu kemampuan untuk menargetkan sel kanker dengan lebih spesifik dan meminimalkan efek samping pada sel sehat.
- Perbedaan Signifikan antara Penelitian In Vitro dan In Vivo
Penting untuk diingat bahwa hasil penelitian in vitro tidak selalu dapat diterjemahkan langsung ke dalam hasil klinis. Faktor-faktor seperti metabolisme obat, distribusi dalam tubuh, dan interaksi dengan sistem kekebalan tubuh dapat memengaruhi efektivitas dan keamanan senyawa sitotoksik dalam lingkungan in vivo. Oleh karena itu, penelitian in vivo yang komprehensif sangat diperlukan sebelum melanjutkan ke uji klinis pada manusia.
- Keamanan dan Toksisitas
Mengingat sifat sitotoksiknya, keamanan penggunaan tumbuhan ini, terutama dalam jangka panjang, menjadi perhatian utama. Dosis yang tepat dan potensi efek samping pada sel-sel sehat perlu dievaluasi secara cermat. Penggunaan tanpa pengawasan medis dapat menimbulkan risiko yang serius.
Meskipun aktivitas sitotoksik tumbuhan Selaginella doederleinii menawarkan potensi harapan dalam pengembangan terapi kanker, penting untuk menekankan bahwa penelitian masih dalam tahap awal. Pemanfaatan tumbuhan ini untuk tujuan pengobatan harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan di bawah pengawasan profesional kesehatan, mengingat potensi risiko dan keterbatasan data ilmiah yang tersedia.
Meredakan Demam
Penggunaan tumbuhan Selaginella doederleinii dalam meredakan demam merupakan salah satu praktik tradisional yang telah lama dikenal. Walaupun mekanisme kerjanya belum sepenuhnya dipahami secara ilmiah, pengalaman empiris menunjukkan potensi tumbuhan ini dalam menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
- Kandungan Senyawa yang Berperan
Diduga bahwa beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan ini, seperti flavonoid dan alkaloid, memiliki efek antipiretik, yaitu kemampuan untuk menurunkan demam. Senyawa-senyawa ini mungkin bekerja dengan memengaruhi pusat pengaturan suhu di otak atau dengan menghambat produksi zat-zat yang memicu demam.
- Cara Penggunaan Tradisional
Dalam praktik tradisional, tumbuhan ini sering direbus dan air rebusannya diminum untuk meredakan demam. Beberapa orang juga menggunakan tumbuhan ini sebagai kompres untuk membantu menurunkan suhu tubuh dari luar. Dosis dan cara penggunaan yang tepat bervariasi tergantung pada tradisi dan pengalaman masing-masing individu.
- Perbandingan dengan Antipiretik Konvensional
Antipiretik konvensional, seperti parasetamol dan ibuprofen, bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin, zat yang memicu demam. Perbandingan efektivitas dan keamanan antara tumbuhan ini dan antipiretik konvensional memerlukan penelitian lebih lanjut. Keuntungan potensial dari penggunaan tumbuhan ini mungkin terletak pada ketersediaan dan biayanya, terutama di daerah-daerah di mana akses ke obat-obatan modern terbatas.
- Pertimbangan Keamanan dan Efek Samping
Penggunaan tumbuhan ini untuk meredakan demam harus dilakukan dengan hati-hati, terutama pada anak-anak dan wanita hamil. Efek samping yang mungkin timbul belum sepenuhnya diketahui. Jika demam tidak kunjung turun atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter.
- Penelitian Ilmiah yang Mendukung
Meskipun penggunaan tradisionalnya telah lama dikenal, penelitian ilmiah yang secara khusus meneliti efektivitas tumbuhan ini dalam meredakan demam masih terbatas. Diperlukan studi klinis yang dirancang dengan baik untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanannya secara objektif.
Potensi tumbuhan Selaginella doederleinii dalam meredakan demam menjadikannya subjek yang menarik untuk penelitian lebih lanjut. Pemahaman yang lebih baik mengenai mekanisme kerjanya dan evaluasi klinis yang komprehensif diperlukan untuk menentukan peran potensialnya dalam pengobatan demam.
Membantu Penyembuhan Luka
Aplikasi topikal ekstrak tumbuhan Selaginella doederleinii secara tradisional dikaitkan dengan percepatan proses penyembuhan luka. Potensi ini didasarkan pada beberapa faktor yang bekerja secara sinergis. Pertama, sifat anti-inflamasi tumbuhan ini dapat membantu mengurangi peradangan di sekitar luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi regenerasi jaringan. Peradangan yang berlebihan dapat menghambat penyembuhan, sehingga pengurangan peradangan dapat mempercepat proses tersebut. Kedua, beberapa senyawa yang terkandung dalam tumbuhan ini diduga memiliki aktivitas antimikroba, yang dapat membantu mencegah infeksi pada luka. Infeksi merupakan komplikasi serius yang dapat menunda penyembuhan dan bahkan menyebabkan kerusakan jaringan lebih lanjut. Dengan mencegah atau mengatasi infeksi, tumbuhan ini dapat membantu menjaga luka tetap bersih dan mendukung proses penyembuhan yang optimal. Ketiga, penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat merangsang produksi kolagen, protein penting yang berperan dalam pembentukan jaringan ikat baru. Kolagen memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit, dan produksinya sangat penting untuk menutup luka dan memulihkan integritas kulit. Meskipun mekanisme kerjanya belum sepenuhnya dipahami, kombinasi sifat anti-inflamasi, antimikroba, dan stimulasi kolagen dapat menjelaskan mengapa aplikasi topikal tumbuhan ini secara tradisional digunakan untuk membantu penyembuhan luka. Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian klinis lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif, serta untuk menentukan dosis dan cara penggunaan yang optimal.
Panduan Pemanfaatan Tumbuhan Selaginella doederleinii Secara Bijak
Pemanfaatan tumbuhan ini memerlukan kehati-hatian dan pemahaman yang baik. Informasi berikut bertujuan untuk memberikan panduan agar penggunaan tumbuhan ini dilakukan secara bertanggung jawab.
Tip 1: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum menggunakan tumbuhan ini untuk tujuan pengobatan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, ahli herbal, atau profesional kesehatan lainnya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa penggunaan tumbuhan ini aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan individu, serta tidak berinteraksi negatif dengan obat-obatan lain yang mungkin sedang dikonsumsi.
Tip 2: Perhatikan Dosis dengan Seksama
Dosis yang tepat merupakan faktor krusial dalam menentukan efektivitas dan keamanan penggunaan tumbuhan ini. Ikuti anjuran dosis yang diberikan oleh profesional kesehatan atau sumber informasi yang terpercaya. Hindari penggunaan berlebihan, karena dapat meningkatkan risiko efek samping.
Tip 3: Kenali Potensi Efek Samping
Setiap zat aktif, termasuk yang berasal dari tumbuhan, memiliki potensi untuk menimbulkan efek samping. Perhatikan reaksi tubuh setelah menggunakan tumbuhan ini. Jika muncul gejala yang tidak biasa atau mengkhawatirkan, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan profesional kesehatan.
Tip 4: Pilih Sumber yang Terpercaya
Pastikan tumbuhan ini diperoleh dari sumber yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Hal ini penting untuk memastikan kualitas dan kemurnian produk, serta menghindari kontaminasi dengan zat-zat berbahaya. Pertimbangkan untuk membeli dari petani lokal atau toko herbal yang memiliki sertifikasi.
Tip 5: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Penggunaan tumbuhan ini sebaiknya diintegrasikan dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Pola makan seimbang, olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan pengelolaan stres yang efektif dapat meningkatkan efektivitas pengobatan dan menjaga kesehatan secara optimal.
Pemanfaatan tumbuhan ini dapat menjadi bagian dari pendekatan holistik untuk menjaga kesehatan. Namun, penting untuk selalu mengutamakan keamanan dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan panduan yang tepat.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Kajian terhadap tumbuhan Selaginella doederleinii masih dalam tahap awal, namun beberapa studi memberikan petunjuk mengenai potensi efek farmakologisnya. Sebuah studi in vitro meneliti ekstrak tumbuhan ini terhadap sel kanker paru-paru, menunjukkan adanya aktivitas sitotoksik. Studi lain mengamati efek antioksidan dari senyawa yang diisolasi dari tumbuhan ini, menemukan bahwa senyawa tersebut mampu menangkal radikal bebas secara efektif. Namun, penting untuk dicatat bahwa studi-studi ini dilakukan di laboratorium dan belum tentu mencerminkan efek yang sama pada manusia.
Metodologi yang digunakan dalam studi-studi ini bervariasi, namun umumnya melibatkan ekstraksi senyawa dari tumbuhan, pengujian aktivitas biologis secara in vitro, dan analisis data menggunakan metode statistik. Temuan-temuan awal ini memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut, termasuk studi in vivo pada hewan dan uji klinis pada manusia. Akan tetapi, studi dengan kontrol yang ketat dan ukuran sampel yang memadai diperlukan untuk memvalidasi klaim manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan tumbuhan ini.
Terdapat perdebatan mengenai dosis yang tepat dan metode penggunaan yang aman dari tumbuhan Selaginella doederleinii. Beberapa praktisi herbal merekomendasikan penggunaan rebusan daun, sementara yang lain lebih memilih ekstrak yang lebih terkonsentrasi. Selain itu, terdapat kekhawatiran mengenai potensi toksisitas, terutama jika digunakan dalam jangka panjang atau dalam dosis yang tinggi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dosis yang aman dan efektif, serta untuk mengidentifikasi potensi efek samping.
Penting untuk mendekati bukti ilmiah mengenai tumbuhan ini dengan sikap kritis dan berdasarkan informasi yang akurat. Klaim manfaat kesehatan harus dievaluasi berdasarkan data yang kuat dan metodologi penelitian yang solid. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan sebelum menggunakan tumbuhan ini untuk tujuan pengobatan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.