Intip 7 Manfaat Buah Pucuk Merah yang Jarang Diketahui
Sabtu, 5 Juli 2025 oleh journal
Bagian tanaman pucuk merah, khususnya buahnya, diyakini mengandung berbagai senyawa yang berpotensi memberikan dampak positif bagi kesehatan. Senyawa-senyawa ini dapat berupa antioksidan, vitamin, atau mineral yang mendukung fungsi tubuh. Potensi kegunaan buah ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memvalidasi efektivitas dan keamanannya.
"Meskipun menarik, klaim mengenai khasiat kesehatan buah dari tanaman Syzygium myrtifolium masih memerlukan kajian ilmiah yang lebih mendalam. Data yang ada saat ini belum cukup kuat untuk merekomendasikan konsumsi secara luas sebagai pengobatan atau suplemen," ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Amelia Rahmawati, Ahli Gizi Klinis
Kajian awal menunjukkan adanya kandungan senyawa flavonoid dan antioksidan dalam buah tersebut. Flavonoid diketahui memiliki potensi dalam menangkal radikal bebas dan mengurangi risiko peradangan. Antioksidan juga berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Namun, konsentrasi senyawa aktif ini dalam buah dan bagaimana tubuh memprosesnya masih perlu diteliti lebih lanjut. Penggunaan yang tidak tepat atau berlebihan berpotensi menimbulkan efek samping yang belum diketahui. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi buah ini secara rutin, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan.
Manfaat Buah Pucuk Merah
Buah pucuk merah, meskipun belum banyak diteliti secara mendalam, memiliki potensi manfaat yang menarik. Potensi ini didasarkan pada kandungan senyawa bioaktif yang terdapat di dalamnya. Berikut adalah beberapa potensi manfaat yang perlu dikaji lebih lanjut:
- Antioksidan
- Potensi anti-inflamasi
- Sumber vitamin (belum spesifik)
- Mendukung imunitas (potensial)
- Potensi detoksifikasi
- Menjaga kesehatan kulit
- Kesehatan pencernaan (mungkin)
Potensi manfaat buah pucuk merah yang tertera di atas, terutama terkait antioksidan dan potensi anti-inflamasi, didasarkan pada keberadaan senyawa-senyawa seperti flavonoid yang berperan dalam menangkal radikal bebas dan meredakan peradangan. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa penelitian yang lebih komprehensif diperlukan untuk mengonfirmasi manfaat-manfaat ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Kehati-hatian tetap diperlukan dalam mengonsumsi buah ini sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan.
Antioksidan
Keberadaan antioksidan dalam buah dari tanaman pucuk merah menjadi salah satu fokus utama dalam menelaah potensi khasiatnya. Antioksidan adalah molekul yang berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat memicu stres oksidatif, sebuah kondisi yang dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu menjaga keseimbangan dalam tubuh dan mencegah kerusakan seluler.
Buah dengan kandungan antioksidan yang signifikan dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Meskipun demikian, penting untuk dipahami bahwa efektivitas antioksidan sangat bergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis antioksidan, konsentrasinya dalam buah, dan bagaimana tubuh memprosesnya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi jenis antioksidan spesifik yang terdapat dalam buah pucuk merah, serta untuk mengukur aktivitas antioksidannya secara akurat. Selain itu, studi klinis pada manusia diperlukan untuk mengonfirmasi manfaat antioksidan dari buah ini dalam mencegah atau mengatasi penyakit.
Oleh karena itu, meskipun potensi antioksidan dari buah pucuk merah menjanjikan, klaim mengenai manfaat kesehatan harus didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat. Konsumsi buah ini sebagai sumber antioksidan sebaiknya dilakukan secara moderat dan sebagai bagian dari pola makan yang seimbang dan gaya hidup sehat.
Potensi anti-inflamasi
Potensi anti-inflamasi menjadi salah satu aspek yang menarik perhatian dalam mengkaji kemungkinan kegunaan buah dari tanaman Syzygium myrtifolium. Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, namun peradangan kronis dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Kemampuan untuk meredakan atau mencegah peradangan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup.
- Senyawa Bioaktif dan Mekanisme Anti-inflamasi
Beberapa senyawa bioaktif yang mungkin terkandung dalam buah tersebut, seperti flavonoid dan polifenol, telah menunjukkan potensi anti-inflamasi dalam studi laboratorium. Senyawa-senyawa ini diduga bekerja dengan menghambat produksi molekul-molekul pro-inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin. Namun, mekanisme spesifik dan efektivitasnya pada manusia masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
- Peran dalam Mengurangi Risiko Penyakit Kronis
Peradangan kronis berperan dalam perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, arthritis, dan bahkan beberapa jenis kanker. Jika buah ini terbukti memiliki sifat anti-inflamasi yang signifikan, konsumsi secara teratur (dalam batas aman dan terkendali) berpotensi membantu mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut.
- Aplikasi Potensial dalam Pengobatan Tradisional
Dalam beberapa sistem pengobatan tradisional, tanaman dengan sifat anti-inflamasi telah lama digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi peradangan, seperti nyeri sendi, luka, dan gangguan pencernaan. Jika potensi anti-inflamasi buah ini terkonfirmasi, buah ini dapat menjadi tambahan yang berharga dalam praktik pengobatan tradisional, meskipun penggunaannya harus didasarkan pada bukti ilmiah yang solid.
- Pertimbangan Keamanan dan Dosis
Meskipun potensi anti-inflamasi menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan faktor keamanan dan dosis yang tepat. Konsumsi berlebihan atau interaksi dengan obat-obatan tertentu dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan sebelum mengonsumsi buah ini secara rutin sebagai bagian dari upaya mengatasi peradangan.
Dengan demikian, potensi anti-inflamasi buah dari tanaman Syzygium myrtifolium menjadi salah satu area yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Studi yang lebih komprehensif diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab atas efek anti-inflamasi, memahami mekanisme kerjanya, dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Hasil penelitian ini akan memberikan informasi yang berharga dalam menilai potensi buah ini sebagai bagian dari strategi pencegahan dan pengobatan penyakit yang berhubungan dengan peradangan.
Sumber vitamin (belum spesifik)
Keberadaan vitamin dalam buah pucuk merah menjadi faktor penting yang berpotensi berkontribusi pada khasiat kesehatan yang dikaitkan dengannya. Vitamin adalah senyawa organik esensial yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil untuk menjalankan berbagai fungsi vital. Meskipun jenis dan kadar vitamin dalam buah ini belum sepenuhnya teridentifikasi, potensi sebagai sumber vitamin tetap relevan dalam mengevaluasi nilai gizinya.
- Peran Vitamin dalam Fungsi Tubuh
Vitamin berperan krusial dalam berbagai proses metabolisme, termasuk produksi energi, pertumbuhan dan perbaikan sel, serta fungsi sistem imun. Kekurangan vitamin tertentu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Jika buah ini mengandung vitamin esensial, konsumsinya dapat membantu memenuhi kebutuhan harian dan mendukung fungsi tubuh yang optimal.
- Potensi Kontribusi pada Kesehatan
Meskipun jenis vitamin spesifik belum diketahui, keberadaan vitamin secara umum dapat memberikan kontribusi terhadap kesehatan. Misalnya, vitamin C berperan sebagai antioksidan dan mendukung sistem imun, sementara vitamin A penting untuk kesehatan mata dan kulit. Identifikasi jenis vitamin yang ada dalam buah ini akan membantu memahami manfaat kesehatan yang lebih spesifik.
- Perbandingan dengan Sumber Vitamin Lain
Penting untuk membandingkan kandungan vitamin dalam buah pucuk merah dengan sumber vitamin lain yang lebih umum, seperti buah-buahan dan sayuran. Hal ini akan membantu menentukan apakah buah ini merupakan sumber vitamin yang signifikan dan layak dipertimbangkan sebagai bagian dari diet seimbang.
- Kebutuhan Penelitian Lebih Lanjut
Identifikasi jenis dan kadar vitamin dalam buah ini memerlukan penelitian laboratorium yang mendalam. Analisis nutrisi akan memberikan informasi yang akurat tentang kandungan vitamin dan mineral, serta potensi manfaatnya bagi kesehatan. Hasil penelitian ini akan membantu memvalidasi klaim mengenai manfaat kesehatan dan memberikan panduan yang lebih tepat tentang konsumsi buah ini.
Meskipun belum spesifik, potensi buah pucuk merah sebagai sumber vitamin tetap menjadi aspek penting dalam mengevaluasi khasiatnya. Identifikasi jenis dan kadar vitamin melalui penelitian lebih lanjut akan memberikan informasi yang lebih komprehensif tentang nilai gizinya dan bagaimana buah ini dapat berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan.
Mendukung imunitas (potensial)
Kemampuan buah dari tanaman pucuk merah dalam mendukung sistem kekebalan tubuh menjadi area eksplorasi yang menjanjikan. Sistem imun yang kuat esensial untuk melindungi tubuh dari serangan patogen, seperti bakteri, virus, dan jamur. Potensi peningkatan imunitas dari konsumsi buah ini dikaitkan dengan kandungan senyawa bioaktif di dalamnya yang mungkin berperan dalam modulasi respons imun.
Senyawa-senyawa tersebut, misalnya vitamin (apabila ada), antioksidan, dan senyawa lainnya, berpotensi berkontribusi pada fungsi imun melalui beberapa mekanisme. Antioksidan dapat melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga memungkinkan sel-sel tersebut berfungsi secara optimal. Beberapa senyawa juga dapat merangsang produksi sel-sel imun atau meningkatkan aktivitas sel-sel yang sudah ada. Keberadaan nutrisi esensial juga penting untuk fungsi imun yang baik.
Meskipun demikian, penting untuk ditekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi efek ini. Studi in vitro (di laboratorium) dan in vivo (pada hewan) mungkin memberikan indikasi awal, tetapi studi klinis pada manusia sangat penting untuk menentukan apakah konsumsi buah ini benar-benar dapat meningkatkan imunitas dan melindungi dari infeksi. Studi klinis juga diperlukan untuk menentukan dosis yang efektif dan aman, serta untuk mengidentifikasi populasi yang mungkin mendapatkan manfaat terbesar.
Oleh karena itu, klaim mengenai peningkatan imunitas harus diinterpretasikan dengan hati-hati. Konsumsi buah ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan imunitas sebaiknya dilakukan sebagai pelengkap gaya hidup sehat yang mencakup diet seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum mengonsumsi secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.
Potensi detoksifikasi
Kemampuan suatu zat untuk membantu proses detoksifikasi tubuh merupakan aspek penting dalam menilai potensi manfaat kesehatannya. Detoksifikasi adalah proses alami tubuh untuk menetralkan dan mengeluarkan zat-zat berbahaya, seperti racun dan produk limbah metabolisme. Proses ini melibatkan berbagai organ, termasuk hati, ginjal, usus, dan kulit.
Klaim mengenai potensi detoksifikasi buah Syzygium myrtifolium didasarkan pada kemungkinan adanya senyawa yang dapat mendukung fungsi organ-organ detoksifikasi. Misalnya, kandungan antioksidan dapat membantu melindungi hati dari kerusakan akibat radikal bebas, yang seringkali meningkat selama proses detoksifikasi. Serat, jika terdapat dalam jumlah signifikan, dapat membantu melancarkan pencernaan dan eliminasi limbah melalui usus. Selain itu, beberapa senyawa mungkin memiliki efek diuretik ringan, yang dapat membantu meningkatkan produksi urin dan pembuangan racun melalui ginjal.
Namun, penting untuk dicatat bahwa istilah "detoksifikasi" seringkali disalahartikan dan digunakan secara berlebihan dalam konteks pemasaran produk kesehatan. Tubuh manusia sudah memiliki sistem detoksifikasi yang sangat efisien. Intervensi eksternal, seperti konsumsi buah atau suplemen tertentu, mungkin dapat memberikan dukungan tambahan, tetapi tidak dapat menggantikan fungsi alami organ-organ detoksifikasi.
Oleh karena itu, klaim potensi detoksifikasi buah ini perlu dievaluasi secara kritis dan didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa spesifik yang berperan dalam proses detoksifikasi, memahami mekanisme kerjanya, dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Selain itu, penting untuk membedakan antara efek detoksifikasi yang sebenarnya dengan efek plasebo atau efek samping yang mungkin timbul akibat konsumsi berlebihan. Konsumsi buah sebagai bagian dari upaya mendukung detoksifikasi tubuh sebaiknya dilakukan sebagai pelengkap gaya hidup sehat yang mencakup diet seimbang, hidrasi yang cukup, dan olahraga teratur.
Menjaga kesehatan kulit
Kesehatan kulit seringkali mencerminkan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Potensi buah dari tanaman Syzygium myrtifolium dalam mendukung kesehatan kulit didasarkan pada kandungan senyawa-senyawa yang dipercaya memiliki efek positif pada integritas dan penampilan kulit. Beberapa mekanisme yang mungkin berperan meliputi:
- Perlindungan Antioksidan: Radikal bebas dapat merusak sel-sel kulit, menyebabkan penuaan dini, keriput, dan masalah kulit lainnya. Keberadaan antioksidan dalam buah ini berpotensi melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, membantu menjaga elastisitas dan kekenyalannya.
- Efek Anti-inflamasi: Peradangan kronis dapat memicu berbagai masalah kulit, seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Senyawa dengan sifat anti-inflamasi yang mungkin terkandung dalam buah ini berpotensi meredakan peradangan pada kulit, membantu mengurangi kemerahan, pembengkakan, dan rasa gatal.
- Hidrasi dan Nutrisi: Kulit yang sehat membutuhkan hidrasi dan nutrisi yang cukup. Kandungan air dan vitamin (jika ada) dalam buah ini berpotensi membantu menjaga kelembapan kulit dan menyediakan nutrisi penting untuk regenerasi sel-sel kulit.
- Stimulasi Kolagen: Kolagen adalah protein penting yang memberikan struktur dan kekuatan pada kulit. Beberapa senyawa dapat merangsang produksi kolagen, membantu menjaga kekencangan dan elastisitas kulit. Belum ada bukti kuat bahwa buah ini secara langsung merangsang produksi kolagen, namun penelitian lebih lanjut mungkin diperlukan.
Meskipun potensi tersebut menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa bukti ilmiah yang mendukung efektivitas buah ini dalam menjaga kesehatan kulit masih terbatas. Sebagian besar klaim didasarkan pada studi in vitro atau pada hewan, dan studi klinis pada manusia masih diperlukan untuk mengonfirmasi manfaatnya secara definitif. Selain itu, respons kulit terhadap buah ini dapat bervariasi antar individu, tergantung pada jenis kulit, kondisi kesehatan, dan faktor lainnya. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter kulit disarankan sebelum menggunakan buah ini sebagai bagian dari perawatan kulit.
Kesehatan pencernaan (mungkin)
Potensi buah dari tanaman Syzygium myrtifolium dalam memengaruhi kesehatan pencernaan merupakan area yang memerlukan kajian lebih lanjut. Beberapa faktor memungkinkan buah ini memberikan kontribusi positif, meskipun bukti ilmiah yang kuat masih terbatas.
- Kandungan Serat (Potensial)
Serat merupakan komponen penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Jika buah ini mengandung serat dalam jumlah yang signifikan, konsumsinya dapat membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah konstipasi, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Serat juga dapat membantu mengatur kadar gula darah dan kolesterol.
- Efek Prebiotik (Kemungkinan)
Prebiotik adalah senyawa yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi dapat difermentasi oleh bakteri baik dalam usus. Fermentasi ini menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA), yang memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan mengurangi risiko peradangan. Beberapa senyawa dalam buah ini mungkin memiliki efek prebiotik, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hal ini.
- Sifat Anti-inflamasi (Relevan)
Peradangan kronis dalam saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit radang usus (IBD). Jika buah ini memiliki sifat anti-inflamasi, konsumsinya berpotensi membantu meredakan gejala-gejala tersebut dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
- Efek Laksatif Ringan (Spekulatif)
Beberapa buah memiliki efek laksatif ringan, yang dapat membantu mengatasi konstipasi. Belum ada bukti yang menunjukkan bahwa buah ini memiliki efek laksatif, tetapi kemungkinan ini perlu dipertimbangkan dan diteliti lebih lanjut.
- Potensi Interaksi dengan Mikrobiota Usus
Mikrobiota usus, yaitu komunitas mikroorganisme yang hidup dalam saluran pencernaan, memainkan peran penting dalam kesehatan. Konsumsi buah ini berpotensi memengaruhi komposisi dan fungsi mikrobiota usus, yang dapat berdampak positif atau negatif. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami interaksi ini.
- Pertimbangan Keamanan dan Kontraindikasi
Penting untuk mempertimbangkan potensi efek samping atau kontraindikasi terkait dengan konsumsi buah ini. Beberapa orang mungkin mengalami gangguan pencernaan, seperti kembung atau diare, terutama jika mengonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum mengonsumsi buah ini secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi pencernaan tertentu.
Meskipun potensi buah Syzygium myrtifolium dalam memengaruhi kesehatan pencernaan menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi manfaat-manfaat ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Konsumsi buah ini sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat, serta dengan mempertimbangkan potensi risiko dan manfaatnya.
Tips Memaksimalkan Potensi Kegunaan Buah Pucuk Merah
Meskipun penelitian mengenai buah dari tanaman Syzygium myrtifolium masih terbatas, terdapat beberapa langkah yang dapat dipertimbangkan untuk memaksimalkan potensi manfaatnya, dengan tetap mengutamakan kehati-hatian dan informasi yang akurat.
Tip 1: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Sebelum mengonsumsi buah ini secara rutin, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Profesional kesehatan dapat memberikan saran yang dipersonalisasi berdasarkan kondisi kesehatan individu, riwayat medis, dan potensi interaksi dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Tip 2: Perhatikan Kualitas dan Sumber Buah
Pastikan buah yang dikonsumsi berasal dari sumber yang terpercaya dan memiliki kualitas yang baik. Hindari mengonsumsi buah yang terlihat rusak, berjamur, atau memiliki tanda-tanda kontaminasi lainnya.
Tip 3: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Meskipun buah ini memiliki potensi manfaat, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Mulailah dengan mengonsumsi dalam jumlah kecil dan perhatikan respons tubuh. Jika tidak ada efek samping yang muncul, jumlah konsumsi dapat ditingkatkan secara bertahap.
Tip 4: Kombinasikan dengan Diet Seimbang
Konsumsi buah ini sebaiknya menjadi bagian dari diet seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Diet seimbang menyediakan berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi secara optimal.
Tip 5: Perhatikan Reaksi Alergi
Meskipun jarang terjadi, beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi terhadap buah ini. Perhatikan tanda-tanda alergi, seperti ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan, atau kesulitan bernapas. Jika mengalami reaksi alergi, segera hentikan konsumsi dan cari pertolongan medis.
Tip 6: Ikuti Perkembangan Penelitian
Penelitian mengenai buah ini terus berkembang. Ikuti perkembangan penelitian terbaru untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan komprehensif mengenai manfaat dan risiko konsumsi buah ini.
Dengan mengikuti tips ini, individu dapat lebih bijak dalam memanfaatkan potensi buah ini, sambil tetap memprioritaskan keamanan dan kesehatan secara keseluruhan. Informasi yang akurat dan konsultasi dengan profesional kesehatan adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Hingga saat ini, data ilmiah yang secara spesifik menguji dampak konsumsi buah dari Syzygium myrtifolium terhadap kesehatan manusia masih sangat terbatas. Sebagian besar informasi yang beredar didasarkan pada studi laboratorium (in vitro) atau studi pada hewan, yang memberikan indikasi awal mengenai potensi aktivitas biologis senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya. Studi-studi ini seringkali meneliti ekstrak buah, bukan buah utuh, dan menggunakan konsentrasi senyawa yang mungkin tidak relevan dengan konsumsi manusia.
Beberapa penelitian in vitro menunjukkan adanya aktivitas antioksidan yang signifikan pada ekstrak buah, yang diukur melalui berbagai metode seperti DPPH dan ABTS. Studi-studi ini mengidentifikasi adanya senyawa fenolik dan flavonoid sebagai kontributor utama aktivitas antioksidan. Namun, penting untuk dicatat bahwa aktivitas antioksidan in vitro tidak selalu berkorelasi dengan efektivitas in vivo. Bioavailabilitas dan metabolisme senyawa-senyawa ini dalam tubuh manusia dapat memengaruhi aktivitas antioksidan secara signifikan.
Studi pada hewan, terutama pada tikus, telah meneliti potensi efek anti-inflamasi dari ekstrak buah pada model penyakit tertentu. Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak buah dapat mengurangi peradangan pada saluran pencernaan atau pada sendi yang mengalami arthritis. Meskipun demikian, hasil studi pada hewan tidak selalu dapat diekstrapolasikan ke manusia. Perbedaan fisiologis dan metabolisme antara hewan dan manusia dapat memengaruhi respons terhadap senyawa-senyawa yang terkandung dalam buah.
Ketiadaan studi klinis yang terkontrol dengan baik pada manusia merupakan tantangan utama dalam mengevaluasi potensi khasiat buah ini. Studi klinis yang melibatkan kelompok kontrol, ukuran sampel yang memadai, dan parameter outcome yang terukur secara objektif sangat diperlukan untuk mengonfirmasi manfaat yang dilaporkan dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Oleh karena itu, informasi mengenai potensi kegunaan buah ini harus diinterpretasikan dengan hati-hati dan tidak boleh dijadikan dasar untuk menggantikan pengobatan medis yang telah terbukti efektif. Penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk memberikan bukti ilmiah yang kuat dan valid mengenai dampak konsumsi buah ini terhadap kesehatan manusia.