Ketahui 7 Manfaat Jamu Daun Pepaya yang Bikin Penasaran!

Senin, 14 Juli 2025 oleh journal

Minuman tradisional yang dibuat dari rebusan tumbuhan dengan ciri khas rasa pahit ini, dipercaya memberikan efek positif bagi kesehatan.

Beberapa orang meyakini bahwa konsumsi rutin rebusan tersebut dapat membantu meningkatkan nafsu makan, melancarkan pencernaan, dan berpotensi meredakan masalah kesehatan tertentu.

Ketahui 7 Manfaat Jamu Daun Pepaya yang Bikin Penasaran!

"Ramuan tradisional dari tanaman Carica papaya ini memiliki potensi manfaat kesehatan yang menarik, namun perlu diingat bahwa bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

Penggunaannya sebaiknya tetap dengan bijak dan tidak menggantikan pengobatan medis yang telah terbukti efektif," ujar dr. Amelia Rahayu, seorang ahli gizi klinis.

- dr. Amelia Rahayu, Ahli Gizi Klinis

Meskipun demikian, senyawa aktif yang terkandung dalam daun pepaya, seperti alkaloid karpain, papain, dan antioksidan, telah diidentifikasi memiliki sifat farmakologis.

Alkaloid karpain diduga dapat membantu mengatasi masalah pencernaan dan memiliki efek antihelmintik (membantu mengatasi infeksi cacing). Papain, enzim proteolitik, membantu memecah protein sehingga mempermudah penyerapan nutrisi.

Selain itu, kandungan antioksidan seperti flavonoid dan vitamin C berperan menangkal radikal bebas, sehingga berpotensi melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.

Penggunaan secara tradisional biasanya dilakukan dengan merebus beberapa lembar daun dalam air, kemudian air rebusan tersebut diminum. Namun, perlu diperhatikan bahwa dosis yang tepat dan efek samping yang mungkin timbul perlu dikaji lebih lanjut.

Konsultasi dengan dokter atau ahli herbal terpercaya sangat disarankan sebelum mengonsumsi ramuan ini secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Manfaat Jamu Daun Pepaya

Jamu daun pepaya, meski memiliki rasa pahit yang khas, telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional karena potensi khasiatnya.

Manfaat-manfaat ini, meski memerlukan validasi ilmiah lebih lanjut, seringkali dikaitkan dengan senyawa bioaktif yang terkandung dalam daun pepaya.

  • Merangsang nafsu makan.
  • Membantu pencernaan.
  • Menurunkan demam.
  • Mengurangi peradangan.
  • Potensi antioksidan.
  • Mengatasi infeksi.
  • Menjaga kesehatan hati.

Manfaat-manfaat tersebut bersumber dari kandungan senyawa seperti alkaloid karpain, yang diduga berperan dalam mengatasi gangguan pencernaan, serta enzim papain yang memfasilitasi pemecahan protein.

Sifat antioksidan dari flavonoid dan vitamin C berpotensi melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Meskipun demikian, perlu ditegaskan bahwa penggunaan jamu daun pepaya sebaiknya tidak menggantikan pengobatan medis konvensional dan konsultasi dengan profesional kesehatan tetap dianjurkan.

Merangsang Nafsu Makan

Salah satu khasiat yang sering dikaitkan dengan konsumsi rebusan daun pepaya adalah kemampuannya dalam meningkatkan keinginan untuk makan. Mekanisme yang mendasari efek ini belum sepenuhnya dipahami secara ilmiah, namun beberapa teori diajukan untuk menjelaskannya.

Diduga, senyawa pahit yang terkandung dalam daun pepaya dapat merangsang produksi hormon ghrelin, yang dikenal sebagai hormon pemicu rasa lapar.

Selain itu, senyawa pahit tersebut juga dapat memicu peningkatan produksi enzim pencernaan, sehingga proses pencernaan menjadi lebih efisien dan tubuh memberikan sinyal rasa lapar sebagai respons terhadap kebutuhan nutrisi yang meningkat.

Efek ini sangat bermanfaat bagi individu yang mengalami penurunan nafsu makan akibat penyakit, stres, atau efek samping pengobatan tertentu.

Namun, penting untuk dicatat bahwa efektivitas rebusan daun pepaya dalam meningkatkan nafsu makan dapat bervariasi antar individu, dan faktor lain seperti kondisi kesehatan secara keseluruhan dan pola makan juga turut berperan.

Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi disarankan untuk mendapatkan penanganan yang tepat terhadap masalah penurunan nafsu makan.

Membantu pencernaan.

Efek positif terhadap sistem pencernaan merupakan salah satu alasan utama rebusan tanaman Carica papaya digunakan secara tradisional. Kandungan spesifik di dalamnya diyakini berkontribusi pada kelancaran proses pencernaan, memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan secara keseluruhan.

  • Enzim Papain dan Proteolisis

    Keberadaan enzim papain, sebuah protease kuat, memungkinkan pemecahan protein menjadi peptida dan asam amino yang lebih kecil.

    Proses ini mempermudah penyerapan nutrisi oleh tubuh, mengurangi beban kerja sistem pencernaan, dan mencegah penumpukan protein yang tidak tercerna yang dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung dan gangguan penyerapan.

  • Stimulasi Produksi Enzim Pencernaan

    Senyawa pahit dalam ramuan tersebut dapat merangsang produksi enzim pencernaan lainnya, seperti amilase dan lipase. Peningkatan produksi enzim-enzim ini mendukung pemecahan karbohidrat dan lemak, memastikan pencernaan yang lebih komprehensif dan efisien.

  • Efek Antiinflamasi pada Saluran Pencernaan

    Beberapa penelitian menunjukkan potensi efek antiinflamasi dari senyawa dalam daun pepaya. Peradangan kronis pada saluran pencernaan dapat mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Pengurangan peradangan dapat membantu memulihkan fungsi normal saluran pencernaan.

  • Potensi Prebiotik dan Kesehatan Mikrobioma

    Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, beberapa senyawa dalam daun pepaya mungkin memiliki efek prebiotik, yaitu mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Mikrobioma yang sehat sangat penting untuk pencernaan yang optimal, penyerapan nutrisi, dan kekebalan tubuh.

  • Peran Serat dalam Daun Pepaya

    Daun pepaya mengandung serat, meskipun dalam jumlah yang relatif kecil dibandingkan dengan sumber serat lainnya. Serat membantu memperlancar pergerakan usus, mencegah konstipasi, dan mendukung kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan.

Meskipun efek positifnya menjanjikan, penting untuk diingat bahwa respon individu terhadap rebusan ini dapat bervariasi. Konsumsi berlebihan atau pada individu dengan kondisi medis tertentu dapat menimbulkan efek samping.

Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan untuk memastikan penggunaan yang aman dan tepat dalam mendukung kesehatan pencernaan.

Menurunkan demam.

Penggunaan air rebusan tumbuhan Carica papaya sebagai penurun panas telah menjadi praktik umum di berbagai komunitas.

Walaupun mekanisme aksi yang tepat belum sepenuhnya terungkap, beberapa faktor dapat menjelaskan potensi efek antipiretik (penurun demam) yang dikaitkan dengan ramuan tradisional ini.

  1. Senyawa Aktif dengan Sifat Antipiretik:

    Daun pepaya mengandung berbagai senyawa bioaktif, termasuk alkaloid, flavonoid, dan vitamin C. Beberapa penelitian in vitro dan in vivo (pada hewan) menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini mungkin memiliki sifat antiinflamasi dan antipiretik.

    Peradangan seringkali menjadi penyebab demam, dan kemampuan untuk mengurangi peradangan dapat membantu menurunkan suhu tubuh.

  2. Peningkatan Produksi Sitokin Antiinflamasi:

    Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dapat merangsang produksi sitokin antiinflamasi, seperti interleukin-10 (IL-10). IL-10 berperan dalam menekan respons imun yang berlebihan, yang dapat menyebabkan demam.

    Dengan meningkatkan kadar IL-10, air rebusan daun pepaya berpotensi membantu menormalkan suhu tubuh.

  3. Efek Diuretik Ringan:

    Air rebusan daun pepaya memiliki efek diuretik ringan, yang berarti dapat meningkatkan produksi urin. Proses ini membantu tubuh mengeluarkan panas melalui evaporasi, sehingga berkontribusi pada penurunan suhu tubuh.

    Selain itu, peningkatan produksi urin juga membantu menghilangkan racun dari tubuh, yang dapat menjadi penyebab demam.

  4. Hidrasi dan Penggantian Elektrolit:

    Demam seringkali menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elektrolit. Mengonsumsi air rebusan daun pepaya membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang, yang penting untuk menjaga fungsi tubuh yang optimal selama demam.

  5. Peran dalam Sistem Kekebalan Tubuh:

    Kandungan vitamin C dalam daun pepaya dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang kuat lebih mampu melawan infeksi yang menyebabkan demam.

    Dengan mendukung fungsi kekebalan tubuh, air rebusan daun pepaya secara tidak langsung dapat membantu mempercepat pemulihan dari demam.

Penting untuk dicatat bahwa efektivitas rebusan ini dalam menurunkan demam dapat bervariasi tergantung pada penyebab demam, kondisi kesehatan individu, dan faktor lainnya.

Meskipun penggunaan tradisionalnya luas, penelitian ilmiah yang lebih komprehensif diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme aksi dan memastikan keamanan serta efektivitasnya.

Konsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan sangat dianjurkan untuk penanganan demam yang tepat, terutama pada anak-anak dan individu dengan kondisi kesehatan kronis.

Mengurangi peradangan.

Ekstrak dari tumbuhan Carica papaya menunjukkan potensi dalam meredakan kondisi inflamasi. Efek ini relevan mengingat peradangan kronis berperan dalam berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, artritis, dan bahkan beberapa jenis kanker.

Kemampuan meredakan peradangan dikaitkan dengan beberapa senyawa bioaktif yang terkandung dalam tanaman tersebut.

  • Flavonoid dan Antioksidan Lainnya: Senyawa-senyawa ini dikenal karena kemampuannya menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu peradangan. Dengan mengurangi stres oksidatif, flavonoid membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan mengurangi respons inflamasi.
  • Enzim Papain dan Chymopapain: Enzim proteolitik ini, selain berperan dalam pencernaan protein, juga memiliki sifat antiinflamasi. Enzim ini dapat membantu memecah protein inflamasi dan mengurangi pembengkakan serta nyeri yang terkait dengan peradangan.
  • Alkaloid: Beberapa alkaloid yang terdapat dalam daun pepaya menunjukkan aktivitas antiinflamasi dengan menghambat produksi sitokin pro-inflamasi, seperti TNF- dan IL-6. Sitokin-sitokin ini berperan penting dalam memulai dan memperkuat respons inflamasi.
  • Potensi Modulasi Sistem Kekebalan Tubuh: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dapat memodulasi aktivitas sistem kekebalan tubuh, menyeimbangkan respons imun dan mencegah peradangan berlebihan.

Penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme aksi antiinflamasi dan untuk menentukan dosis yang optimal serta keamanan penggunaan jangka panjang.

Meskipun potensi manfaatnya menjanjikan, ekstrak ini sebaiknya tidak dianggap sebagai pengganti pengobatan medis konvensional untuk kondisi inflamasi. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap merupakan langkah penting untuk penanganan yang tepat.

Potensi Antioksidan

Senyawa-senyawa antioksidan yang hadir dalam seduhan dari dedaunan tanaman Carica papaya memegang peranan krusial dalam kaitannya dengan potensi manfaat kesehatannya.

Radikal bebas, sebagai produk sampingan alami dari metabolisme sel dan paparan lingkungan (polusi, radiasi UV, asap rokok), dapat memicu stres oksidatif, sebuah kondisi yang merusak sel dan DNA, berkontribusi pada penuaan dini, dan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.

Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas ini, mencegahnya merusak sel-sel tubuh.

Daun pepaya mengandung berbagai jenis antioksidan, termasuk flavonoid, vitamin C, dan karotenoid. Flavonoid, misalnya, memiliki kemampuan untuk mendonorkan elektron ke radikal bebas, menstabilkannya dan menghentikan reaksi berantai yang merusak.

Vitamin C, selain sebagai antioksidan, juga berperan penting dalam sintesis kolagen, protein yang penting untuk kesehatan kulit, tulang, dan jaringan ikat.

Karotenoid, seperti beta-karoten, dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, yang penting untuk penglihatan, fungsi kekebalan tubuh, dan pertumbuhan sel.

Keberadaan antioksidan dalam seduhan tradisional ini berkontribusi pada berbagai potensi manfaat kesehatan yang dikaitkan dengannya.

Dengan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, antioksidan dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

Selain itu, antioksidan juga dapat membantu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, mengurangi peradangan, dan memperlambat proses penuaan.

Meskipun potensi antioksidan dalam rebusan ini menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk sepenuhnya memahami efektivitas dan keamanan penggunaannya.

Konsumsi makanan yang kaya antioksidan dari berbagai sumber, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, tetap merupakan strategi terbaik untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Konsultasi dengan profesional kesehatan dianjurkan sebelum mengonsumsi suplemen antioksidan atau mengandalkan sumber tunggal antioksidan untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu.

Mengatasi infeksi.

Ramuan yang diekstrak dari dedaunan tanaman Carica papaya telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk melawan berbagai jenis infeksi.

Potensi efek anti-infeksi ini dikaitkan dengan keberadaan berbagai senyawa bioaktif yang bekerja melalui mekanisme yang berbeda untuk menghambat pertumbuhan dan penyebaran mikroorganisme penyebab infeksi.

  • Aktivitas Antibakteri: Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya memiliki aktivitas antibakteri terhadap berbagai jenis bakteri patogen, termasuk Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Salmonella typhi. Senyawa-senyawa dalam daun pepaya dapat mengganggu sintesis dinding sel bakteri, merusak membran sel, atau menghambat metabolisme bakteri, sehingga menyebabkan kematian bakteri.
  • Aktivitas Antivirus: Ekstrak daun pepaya juga menunjukkan potensi aktivitas antivirus terhadap beberapa jenis virus, termasuk virus dengue dan virus Zika. Mekanisme aksi antivirusnya mungkin melibatkan penghambatan replikasi virus, peningkatan respons imun terhadap virus, atau perlindungan sel dari infeksi virus.
  • Aktivitas Antifungi: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya memiliki aktivitas antifungi terhadap beberapa jenis jamur patogen, seperti Candida albicans. Senyawa-senyawa dalam daun pepaya dapat mengganggu sintesis membran sel jamur atau menghambat pertumbuhan jamur, sehingga membantu mengatasi infeksi jamur.
  • Aktivitas Antihelmintik: Secara tradisional, air rebusan daun pepaya digunakan sebagai obat cacing alami. Senyawa alkaloid karpain yang terkandung dalam daun pepaya diyakini memiliki efek antihelmintik, yaitu dapat membunuh atau melumpuhkan cacing parasit dalam saluran pencernaan.
  • Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh: Selain memiliki aktivitas antimikroba langsung, ekstrak daun pepaya juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih mampu melawan infeksi. Senyawa-senyawa dalam daun pepaya dapat merangsang produksi sel-sel imun, seperti sel T dan sel B, serta meningkatkan aktivitas sel-sel imun dalam membunuh mikroorganisme penyebab infeksi.

Meskipun potensi manfaatnya menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme aksi anti-infeksi dan untuk menentukan dosis yang optimal serta keamanan penggunaannya.

Penggunaan air rebusan daun pepaya sebaiknya tidak dianggap sebagai pengganti pengobatan medis konvensional untuk infeksi. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap merupakan langkah penting untuk diagnosis dan penanganan infeksi yang tepat.

Menjaga kesehatan hati.

Fungsi hati sangat vital bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Organ ini berperan dalam detoksifikasi, metabolisme nutrisi, dan produksi berbagai zat penting.

Potensi dampak positif seduhan daun pepaya terhadap kesehatan hati menjadi area perhatian karena gangguan fungsi hati dapat memicu berbagai komplikasi serius.

  • Potensi Efek Hepatoprotektif

    Beberapa penelitian, terutama pada model hewan, mengindikasikan bahwa senyawa-senyawa dalam daun pepaya dapat memiliki efek hepatoprotektif, yaitu melindungi sel-sel hati dari kerusakan.

    Kerusakan hati dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk paparan toksin, infeksi virus, dan konsumsi alkohol berlebihan.

  • Pengurangan Stres Oksidatif

    Stres oksidatif, akibat ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan, dapat merusak sel-sel hati dan memicu peradangan.

    Kandungan antioksidan dalam daun pepaya, seperti flavonoid dan vitamin C, berpotensi membantu mengurangi stres oksidatif dan melindungi hati dari kerusakan.

  • Peningkatan Detoksifikasi

    Hati berperan utama dalam detoksifikasi tubuh, yaitu menghilangkan zat-zat berbahaya dari aliran darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dapat membantu meningkatkan fungsi detoksifikasi hati, meskipun mekanisme yang tepat masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

  • Pengaturan Enzim Hati

    Enzim hati, seperti ALT dan AST, dilepaskan ke dalam aliran darah ketika sel-sel hati rusak. Peningkatan kadar enzim hati dapat menjadi indikasi adanya masalah hati.

    Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa ekstrak daun pepaya dapat membantu menormalkan kadar enzim hati pada kondisi tertentu.

  • Efek Antiinflamasi

    Peradangan kronis pada hati dapat menyebabkan kerusakan hati yang progresif. Senyawa-senyawa antiinflamasi dalam daun pepaya, seperti alkaloid dan flavonoid, berpotensi membantu mengurangi peradangan pada hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

  • Pencegahan Fibrosis Hati

    Fibrosis hati adalah kondisi di mana jaringan parut terbentuk di hati akibat kerusakan yang berkelanjutan. Jika tidak diobati, fibrosis hati dapat berkembang menjadi sirosis hati, kondisi yang mengancam jiwa.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dapat membantu mencegah atau memperlambat perkembangan fibrosis hati.

Meskipun potensi manfaatnya menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa bukti ilmiah yang mendukung efek protektif rebusan ini terhadap hati pada manusia masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

Konsumsi seduhan ini sebaiknya tidak menggantikan pengobatan medis konvensional untuk penyakit hati. Konsultasi dengan dokter atau spesialis hati tetap merupakan langkah penting untuk diagnosis dan penanganan masalah hati yang tepat.

Anjuran Konsumsi Rebusan Daun Pepaya

Pemanfaatan rebusan dedaunan Carica papaya sebagai bagian dari regimen kesehatan tradisional memerlukan pertimbangan matang dan kehati-hatian.

Efektivitas dan keamanan konsumsi sangat bergantung pada pemahaman yang baik mengenai cara persiapan, dosis, serta potensi interaksi dengan kondisi kesehatan yang mendasari.

Tip 1: Perhatikan Sumber dan Persiapan Bahan Baku
Pastikan daun yang digunakan berasal dari pohon pepaya yang sehat dan bebas dari pestisida. Cuci bersih daun sebelum direbus untuk menghilangkan kotoran dan residu.

Gunakan air bersih dan wadah yang higienis selama proses perebusan.

Tip 2: Mulai dengan Dosis Rendah dan Perhatikan Reaksi Tubuh
Rebusan ini memiliki rasa pahit yang kuat dan dapat menimbulkan efek samping pada beberapa individu.

Dianjurkan untuk memulai dengan dosis kecil (misalnya, setengah cangkir) dan memantau reaksi tubuh. Jika muncul gejala tidak nyaman seperti mual, sakit perut, atau diare, segera hentikan konsumsi.

Tip 3: Hindari Penggunaan Jangka Panjang Tanpa Pengawasan Medis
Konsumsi jangka panjang tanpa konsultasi dengan profesional kesehatan tidak disarankan.

Meskipun memiliki potensi manfaat, penggunaan terus-menerus dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan atau berinteraksi dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

Tip 4: Pertimbangkan Kondisi Kesehatan yang Mendasari
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan ginjal, penyakit hati, atau alergi terhadap pepaya, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi rebusan daun pepaya.

Wanita hamil dan menyusui juga sebaiknya menghindari konsumsi karena belum ada data yang cukup mengenai keamanannya.

Konsumsi secara bijak, dengan memperhatikan anjuran di atas, diharapkan dapat memaksimalkan potensi manfaat dan meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Informasi ini bersifat umum dan tidak menggantikan saran medis profesional.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai efek ekstrak tanaman Carica papaya pada kesehatan manusia masih terbatas, namun beberapa studi pendahuluan memberikan gambaran yang menjanjikan.

Studi in vitro dan in vivo (pada hewan) telah meneliti potensi aktivitas biologis senyawa-senyawa yang terkandung dalam daun pepaya, termasuk efek antioksidan, antiinflamasi, dan antimikroba.

Salah satu area penelitian yang menarik adalah potensi penggunaan ekstrak daun pepaya dalam pengobatan demam berdarah dengue (DBD). Beberapa studi klinis kecil telah meneliti efek ekstrak daun pepaya terhadap peningkatan jumlah trombosit pada pasien DBD.

Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dapat membantu meningkatkan jumlah trombosit, meskipun mekanisme yang tepat masih belum sepenuhnya dipahami.

Perlu dicatat bahwa studi-studi ini memiliki keterbatasan, seperti ukuran sampel yang kecil dan desain studi yang kurang ketat.

Oleh karena itu, diperlukan studi klinis yang lebih besar dan terkontrol dengan baik untuk mengkonfirmasi efektivitas ekstrak daun pepaya dalam pengobatan DBD.

Selain itu, penelitian juga meneliti potensi efek ekstrak daun pepaya pada kesehatan pencernaan. Beberapa studi menunjukkan bahwa enzim papain yang terkandung dalam daun pepaya dapat membantu memecah protein dan meningkatkan pencernaan.

Namun, bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

Terdapat pula penelitian yang mengeksplorasi potensi efek ekstrak daun pepaya pada kesehatan hati, namun hasilnya masih belum konsisten dan memerlukan konfirmasi lebih lanjut.

Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar studi mengenai efek seduhan dari tanaman tersebut masih bersifat pendahuluan dan memiliki keterbatasan metodologis.

Interpretasi hasil studi harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak boleh dijadikan dasar untuk menggantikan pengobatan medis konvensional.

Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan desain studi yang lebih ketat dan ukuran sampel yang lebih besar untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan rebusan ini dalam pengobatan berbagai kondisi kesehatan.

Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap merupakan langkah penting sebelum menggunakan ramuan tradisional ini sebagai bagian dari regimen kesehatan.