7 Manfaat Daun Pare, Khasiat yang Wajib Kamu Ketahui!

Sabtu, 28 Juni 2025 oleh journal

Ekstrak dari tanaman merambat yang pahit ini dipercaya memberikan sejumlah efek positif bagi kesehatan. Bagian hijaunya, yang sering diolah menjadi minuman atau suplemen, dikaitkan dengan potensi pengaturan kadar gula darah, peningkatan sistem imun, serta sifat antioksidan yang dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan. Penggunaan tradisionalnya meliputi penanganan masalah kulit dan dukungan terhadap fungsi pencernaan.

"Meskipun penelitian awal menunjukkan potensi yang menjanjikan, penting untuk diingat bahwa efek kesehatan dari konsumsi ekstrak tanaman ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis berskala besar pada manusia. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya sebagai bagian dari rencana perawatan kesehatan Anda," ujar Dr. Amelia Putri, seorang ahli gizi klinis.

7 Manfaat Daun Pare, Khasiat yang Wajib Kamu Ketahui!

Dr. Putri menambahkan, "Penggunaan tanaman ini harus dilakukan dengan hati-hati, terutama bagi individu yang sedang mengonsumsi obat penurun gula darah atau memiliki kondisi kesehatan tertentu."

Senyawa aktif dalam tumbuhan merambat ini, seperti charantin, polipeptida-p, dan vicine, diduga berkontribusi pada efek-efek yang diamati. Charantin, misalnya, dipercaya dapat meningkatkan penyerapan glukosa dan meningkatkan toleransi glukosa. Polipeptida-p, juga dikenal sebagai insulin nabati, dilaporkan memiliki efek hipoglikemik. Sementara itu, kandungan antioksidan dapat membantu melawan radikal bebas. Meski demikian, rekomendasi penggunaan yang aman dan efektif harus didasarkan pada bukti ilmiah yang lebih kuat, dan dosis yang tepat perlu ditentukan oleh profesional kesehatan.

Manfaat Daun Pare

Ekstrak tanaman pahit ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional. Penelitian awal menunjukkan sejumlah manfaat potensial, yang menjadikannya subjek minat dalam studi kesehatan. Berikut adalah tujuh manfaat utama:

  • Menurunkan gula darah
  • Meningkatkan sistem imun
  • Sifat antioksidan kuat
  • Mendukung pencernaan
  • Menyehatkan kulit
  • Melawan radikal bebas
  • Potensi antikanker

Manfaat-manfaat ini bersumber dari kandungan senyawa aktif seperti charantin dan polipeptida-p. Misalnya, efek penurunan gula darah dapat membantu penderita diabetes. Sifat antioksidannya melindungi sel dari kerusakan akibat stres oksidatif, yang terkait dengan berbagai penyakit kronis. Lebih lanjut, meskipun penelitian menjanjikan, bukti klinis lebih lanjut masih diperlukan untuk memvalidasi potensi penuh daun pare dan menentukan dosis yang aman dan efektif.

Menurunkan Gula Darah

Salah satu khasiat yang paling banyak diteliti dari tanaman dengan rasa pahit ini adalah kemampuannya dalam membantu mengendalikan kadar gula darah. Potensi ini menjadikannya perhatian khusus bagi individu yang berisiko atau menderita diabetes, serta mendorong penelitian lebih lanjut mengenai mekanisme kerjanya.

  • Peran Charantin

    Charantin, senyawa bioaktif yang ditemukan dalam tumbuhan merambat ini, diyakini berperan dalam meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel dan meningkatkan toleransi glukosa. Hal ini dapat membantu menurunkan kadar gula darah setelah makan dan meningkatkan sensitivitas insulin.

  • Efek Polipeptida-p

    Polipeptida-p, yang sering disebut sebagai "insulin nabati," dilaporkan memiliki efek hipoglikemik. Senyawa ini dapat bertindak serupa dengan insulin, membantu memindahkan glukosa dari darah ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi.

  • Penelitian pada Hewan dan Manusia

    Beberapa penelitian pada hewan dan manusia telah menunjukkan potensi efek penurunan gula darah dari ekstrak tanaman ini. Namun, penting untuk dicatat bahwa hasil penelitian bervariasi, dan diperlukan uji klinis yang lebih besar dan terkontrol dengan baik untuk mengkonfirmasi efek ini secara definitif.

  • Penggunaan Tradisional

    Dalam pengobatan tradisional, bagian hijaunya sering digunakan sebagai obat herbal untuk membantu mengelola diabetes. Meskipun demikian, penggunaan tradisional ini harus dilengkapi dengan pengawasan medis dan tidak boleh menggantikan pengobatan konvensional yang diresepkan oleh dokter.

  • Interaksi Obat

    Individu yang mengonsumsi obat penurun gula darah harus berhati-hati saat menggunakan ekstrak tanaman ini, karena dapat meningkatkan risiko hipoglikemia (kadar gula darah rendah). Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya bersamaan dengan obat-obatan lain.

  • Potensi untuk Pencegahan

    Selain membantu mengelola diabetes, potensi efek penurunan gula darah juga menarik perhatian sebagai cara potensial untuk membantu mencegah perkembangan diabetes tipe 2 pada individu yang berisiko tinggi. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini.

Secara keseluruhan, potensi efek penurunan gula darah menjadikan tumbuhan dengan rasa pahit ini sebagai area penelitian yang menarik dalam konteks pengelolaan diabetes dan pencegahan. Meskipun penelitian awal menunjukkan hasil yang menjanjikan, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakannya sebagai bagian dari rencana perawatan kesehatan.

Meningkatkan sistem imun

Ekstrak dari tanaman yang memiliki rasa pahit ini diyakini memiliki potensi dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Potensi ini berkaitan dengan kandungan senyawa aktif di dalamnya yang dapat memodulasi respons imun. Sistem imun yang kuat esensial dalam melawan infeksi virus, bakteri, dan patogen lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak tumbuhan ini dapat meningkatkan produksi sel-sel imun, seperti sel T dan sel NK (Natural Killer), yang berperan penting dalam pertahanan tubuh terhadap penyakit.

Kandungan vitamin C dan antioksidan dalam tanaman ini juga berkontribusi pada peningkatan fungsi imun. Vitamin C dikenal sebagai nutrisi penting untuk kesehatan sistem imun, sementara antioksidan membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan demikian, konsumsi tumbuhan ini secara teratur, dalam bentuk yang tepat dan dengan dosis yang sesuai, berpotensi memberikan dukungan tambahan bagi sistem imun, terutama pada individu yang rentan terhadap infeksi atau memiliki sistem imun yang lemah. Penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini dan menentukan dosis optimal untuk mendapatkan manfaat imunomodulator yang maksimal.

Sifat antioksidan kuat

Kandungan antioksidan yang signifikan dalam ekstrak tanaman merambat pahit ini memberikan kontribusi penting terhadap potensi manfaat kesehatannya. Antioksidan berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu stres oksidatif. Stres oksidatif telah dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif. Senyawa-senyawa seperti vitamin C, vitamin A, serta berbagai fitokimia yang terdapat dalam bagian hijaunya bertindak sebagai agen pelindung, mencegah kerusakan seluler dan mengurangi risiko perkembangan penyakit-penyakit tersebut.

Dengan kemampuannya menetralkan radikal bebas, ekstrak tanaman ini berpotensi mendukung kesehatan secara keseluruhan. Perlindungan terhadap kerusakan seluler membantu menjaga fungsi organ dan sistem tubuh tetap optimal. Selain itu, sifat antioksidannya dapat berkontribusi pada pencegahan penuaan dini dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa efek antioksidan ini perlu didukung oleh gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk pola makan seimbang, olahraga teratur, dan menghindari paparan polusi dan zat-zat berbahaya.

Mendukung pencernaan

Ekstrak tanaman pahit telah lama dihubungkan dengan potensi peningkatan fungsi pencernaan. Kandungan serat dan senyawa aktif di dalamnya diyakini dapat memberikan efek positif pada sistem pencernaan, membantu mengatasi berbagai masalah pencernaan ringan hingga sedang.

  • Peningkatan Produksi Enzim Pencernaan

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak tanaman ini dapat merangsang produksi enzim pencernaan seperti amilase, protease, dan lipase. Enzim-enzim ini berperan penting dalam memecah karbohidrat, protein, dan lemak menjadi molekul yang lebih kecil agar mudah diserap oleh tubuh. Peningkatan produksi enzim ini dapat membantu mengatasi masalah pencernaan seperti kembung, gas, dan gangguan penyerapan nutrisi.

  • Efek Laksatif Ringan

    Kandungan serat dalam tanaman ini dapat memberikan efek laksatif ringan, membantu melancarkan buang air besar dan mencegah sembelit. Serat menambah volume tinja, sehingga mempermudah pergerakan usus dan mengurangi risiko terjadinya konstipasi. Efek laksatif ini dapat membantu membersihkan saluran pencernaan dan membuang racun dari tubuh.

  • Mengurangi Peradangan pada Saluran Pencernaan

    Beberapa senyawa aktif dalam tanaman ini memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan. Peradangan kronis pada saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit radang usus (IBD). Dengan mengurangi peradangan, ekstrak tanaman ini berpotensi meredakan gejala-gejala tersebut.

  • Membantu Keseimbangan Mikroflora Usus

    Penelitian awal menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak tanaman ini dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora usus. Mikroflora usus yang sehat sangat penting untuk pencernaan yang optimal, penyerapan nutrisi, dan sistem kekebalan tubuh yang kuat. Senyawa-senyawa dalam tanaman ini dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus dan menghambat pertumbuhan bakteri jahat.

Secara keseluruhan, potensi efek positif pada pencernaan menjadikan ekstrak tanaman pahit ini sebagai bahan alami yang menjanjikan untuk mendukung kesehatan sistem pencernaan. Meskipun penelitian awal menunjukkan hasil yang menggembirakan, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakannya sebagai bagian dari rencana perawatan kesehatan.

Menyehatkan kulit

Ekstrak dari tanaman dengan rasa pahit ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai masalah kulit. Potensi manfaat ini bersumber dari kandungan senyawa aktif yang memiliki sifat anti-inflamasi, antibakteri, dan antioksidan, yang secara sinergis dapat meningkatkan kesehatan dan penampilan kulit.

  • Sifat Anti-inflamasi Meredakan Iritasi

    Senyawa anti-inflamasi dalam ekstrak tumbuhan ini membantu mengurangi peradangan pada kulit yang disebabkan oleh kondisi seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Pengurangan peradangan ini dapat meredakan kemerahan, gatal-gatal, dan pembengkakan, sehingga memberikan rasa nyaman dan meningkatkan penampilan kulit.

  • Efek Antibakteri Melawan Jerawat

    Ekstrak tanaman ini memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu melawan bakteri penyebab jerawat, seperti Propionibacterium acnes. Dengan menghambat pertumbuhan bakteri ini, ekstrak tumbuhan ini dapat mengurangi pembentukan jerawat dan mencegah infeksi lebih lanjut.

  • Antioksidan Melindungi dari Kerusakan Akibat Radikal Bebas

    Kandungan antioksidan dalam tanaman ini melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari, polusi, dan faktor lingkungan lainnya. Radikal bebas dapat merusak kolagen dan elastin, menyebabkan penuaan dini, keriput, dan kulit kusam. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas dan menjaga kesehatan kulit.

  • Membantu Proses Penyembuhan Luka

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka pada kulit. Senyawa aktif di dalamnya dapat merangsang produksi kolagen, protein penting untuk pembentukan jaringan baru. Hal ini dapat membantu luka sembuh lebih cepat dan mengurangi risiko terbentuknya bekas luka.

  • Potensi Mencerahkan Kulit

    Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, beberapa bukti anekdot menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak tumbuhan ini secara topikal dapat membantu mencerahkan kulit dan mengurangi hiperpigmentasi (bintik-bintik gelap). Hal ini mungkin disebabkan oleh efek antioksidan dan anti-inflamasinya yang dapat membantu memperbaiki warna kulit yang tidak merata.

  • Melembapkan dan Menghaluskan Kulit

    Ekstrak tumbuhan ini mengandung senyawa yang dapat membantu melembapkan dan menghaluskan kulit. Senyawa-senyawa ini membantu menjaga kadar air dalam kulit dan meningkatkan elastisitasnya. Kulit yang lembap dan halus terlihat lebih sehat dan bercahaya.

Secara keseluruhan, potensi manfaat ekstrak tumbuhan ini untuk kesehatan kulit menjadikannya bahan alami yang menjanjikan dalam perawatan kulit. Meskipun demikian, penting untuk melakukan uji alergi sebelum menggunakan produk yang mengandung ekstrak tumbuhan ini, dan berkonsultasi dengan dokter kulit jika memiliki masalah kulit yang serius.

Melawan radikal bebas

Kemampuan untuk melawan radikal bebas merupakan salah satu aspek penting yang mendasari potensi efek positif tanaman merambat pahit terhadap kesehatan. Radikal bebas, sebagai molekul tidak stabil, dapat memicu stres oksidatif yang merusak sel dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis. Kemampuan menetralisir radikal bebas ini menjadi kunci dalam memberikan perlindungan terhadap berbagai gangguan kesehatan.

  • Kandungan Antioksidan yang Kaya

    Ekstrak tanaman ini mengandung berbagai senyawa antioksidan, termasuk vitamin C, vitamin A, dan berbagai fitokimia. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menyumbangkan elektron ke radikal bebas, menstabilkannya dan mencegahnya merusak sel-sel tubuh. Kehadiran beragam antioksidan memastikan spektrum perlindungan yang luas terhadap berbagai jenis radikal bebas.

  • Perlindungan Seluler

    Dengan menetralisir radikal bebas, senyawa-senyawa ini membantu melindungi membran sel, DNA, dan protein dari kerusakan oksidatif. Kerusakan pada komponen seluler ini dapat memicu mutasi, peradangan, dan disfungsi sel, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, dan penyakit neurodegeneratif.

  • Pencegahan Penuaan Dini

    Stres oksidatif merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi pada proses penuaan. Dengan melawan radikal bebas, senyawa-senyawa ini dapat membantu memperlambat proses penuaan dini, menjaga elastisitas kulit, mengurangi keriput, dan meningkatkan vitalitas secara keseluruhan.

  • Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh

    Sistem kekebalan tubuh juga rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas. Senyawa-senyawa ini membantu melindungi sel-sel kekebalan tubuh dari kerusakan oksidatif, memastikan fungsinya tetap optimal dalam melawan infeksi dan penyakit.

  • Pengurangan Risiko Penyakit Kronis

    Dengan mengurangi stres oksidatif, konsumsi ekstrak tanaman ini berpotensi menurunkan risiko berbagai penyakit kronis yang terkait dengan kerusakan akibat radikal bebas. Hal ini termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit Alzheimer.

  • Peningkatan Kesehatan Jantung

    Radikal bebas dapat merusak lapisan pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembentukan plak. Senyawa-senyawa ini membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif, menjaga kelancaran aliran darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Kemampuan untuk melawan radikal bebas merupakan salah satu mekanisme utama yang mendasari potensi manfaat kesehatan tanaman merambat pahit. Dengan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif, senyawa-senyawa ini berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis, peningkatan kesehatan jantung, dan perlindungan sistem kekebalan tubuh, serta memberikan efek positif pada proses penuaan.

Potensi antikanker

Studi praklinis menyoroti kemungkinan peran ekstrak tanaman merambat pahit dalam menghambat pertumbuhan sel kanker. Meskipun penelitian pada manusia masih terbatas, hasil laboratorium memberikan dasar untuk eksplorasi lebih lanjut mengenai senyawa aktif di dalamnya dan pengaruhnya terhadap perkembangan sel abnormal.

  • Induksi Apoptosis pada Sel Kanker

    Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini dapat memicu apoptosis, atau kematian sel terprogram, pada berbagai jenis sel kanker. Proses ini merupakan mekanisme alami tubuh untuk menghilangkan sel-sel yang rusak atau abnormal, dan aktivasi mekanisme ini oleh senyawa dari tanaman ini dapat membantu mengendalikan pertumbuhan tumor.

  • Inhibisi Angiogenesis

    Angiogenesis, pembentukan pembuluh darah baru, sangat penting bagi pertumbuhan dan penyebaran tumor. Beberapa studi praklinis menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini dapat menghambat angiogenesis, membatasi suplai nutrisi ke sel-sel kanker dan menghambat pertumbuhannya.

  • Modulasi Siklus Sel

    Siklus sel adalah serangkaian peristiwa yang mengarah pada pembelahan sel. Beberapa senyawa dalam tanaman ini diyakini dapat mengganggu siklus sel pada sel kanker, menghentikan pertumbuhan dan pembelahan sel yang tidak terkendali.

  • Efek Sinergis dengan Kemoterapi

    Penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini dapat meningkatkan efektivitas obat kemoterapi tertentu. Efek sinergis ini dapat memungkinkan penggunaan dosis kemoterapi yang lebih rendah, mengurangi efek samping, dan meningkatkan hasil pengobatan.

  • Aktivitas Anti-metastasis

    Metastasis, penyebaran sel kanker ke bagian tubuh lain, merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Beberapa studi in vitro dan in vivo menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini dapat menghambat metastasis, mencegah penyebaran sel kanker dan meningkatkan peluang kesembuhan.

Potensi antikanker yang ditunjukkan dalam studi praklinis memberikan dorongan untuk penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan senyawa dari tanaman ini sebagai agen kemopreventif atau terapi tambahan dalam pengobatan kanker. Namun, uji klinis yang ketat pada manusia sangat penting untuk mengkonfirmasi efek ini dan menentukan dosis serta rejimen pengobatan yang aman dan efektif.

Panduan Pemanfaatan Optimal Ekstrak Tanaman Pahit

Pemanfaatan tanaman dengan rasa pahit ini memerlukan pertimbangan matang untuk memaksimalkan potensi manfaatnya sekaligus meminimalkan risiko efek samping yang mungkin timbul. Penerapan panduan berikut dapat membantu dalam mengintegrasikan ekstrak ini ke dalam rutinitas kesehatan secara bijak.

Tip 1: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Sebelum memulai konsumsi, terutama jika memiliki kondisi medis yang mendasari atau sedang menjalani pengobatan, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan. Interaksi dengan obat-obatan tertentu perlu dipertimbangkan secara seksama.

Tip 2: Perhatikan Dosis dengan Seksama
Dosis yang tepat bervariasi tergantung pada bentuk konsumsi (misalnya, jus, kapsul, teh) dan respons individu. Mulailah dengan dosis rendah dan secara bertahap tingkatkan sesuai toleransi, dengan tetap memantau efek samping yang mungkin muncul.

Tip 3: Pilih Produk yang Terpercaya
Pastikan produk yang dipilih berasal dari sumber yang terpercaya dan memiliki sertifikasi yang jelas. Periksa label dengan seksama untuk memastikan tidak adanya bahan tambahan yang tidak diinginkan.

Tip 4: Integrasikan dengan Pola Makan Seimbang
Ekstrak tanaman ini sebaiknya dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan yang seimbang dan gaya hidup sehat. Kombinasikan dengan konsumsi buah-buahan, sayuran, dan sumber protein yang cukup untuk mendapatkan manfaat optimal.

Tip 5: Perhatikan Efek Samping yang Mungkin Timbul
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi meliputi gangguan pencernaan, penurunan kadar gula darah yang berlebihan (hipoglikemia), dan reaksi alergi. Hentikan penggunaan jika mengalami efek samping yang tidak diinginkan dan segera konsultasikan dengan dokter.

Tip 6: Hindari Penggunaan Jangka Panjang Tanpa Pengawasan
Penggunaan jangka panjang tanpa pengawasan medis tidak dianjurkan. Efek jangka panjang dari konsumsi ekstrak tanaman ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Penerapan panduan ini dapat membantu memaksimalkan potensi manfaat ekstrak tanaman pahit dan meminimalkan risiko efek samping yang mungkin timbul. Pengawasan medis dan kesadaran terhadap respons tubuh merupakan kunci dalam memanfaatkan tanaman ini secara bijak.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penggunaan ekstrak tumbuhan dengan rasa pahit ini dalam pengobatan tradisional telah mendorong serangkaian studi kasus dan penelitian ilmiah untuk menguji validitas klaim manfaat kesehatannya. Beberapa studi kasus telah mendokumentasikan efek positif pada individu dengan diabetes tipe 2, menunjukkan penurunan kadar gula darah setelah konsumsi rutin. Namun, studi kasus ini seringkali memiliki keterbatasan dalam ukuran sampel dan kontrol variabel, sehingga hasilnya perlu diinterpretasikan dengan hati-hati.

Penelitian metodologis yang lebih ketat, seperti uji klinis terkontrol secara acak (RCT), diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini. Sebuah RCT yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology meneliti efek ekstrak tumbuhan ini pada kadar gula darah puasa dan hemoglobin A1c (HbA1c) pada sekelompok individu dengan diabetes tipe 2. Hasilnya menunjukkan penurunan yang signifikan pada kedua parameter tersebut dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menerima plasebo. Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian ini memiliki ukuran sampel yang relatif kecil dan durasi yang terbatas, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan durasi yang lebih lama untuk mengkonfirmasi temuan ini.

Terdapat juga perdebatan mengenai mekanisme kerja yang mendasari efek hipoglikemik ekstrak tumbuhan ini. Beberapa peneliti berpendapat bahwa senyawa charantin berperan utama dalam meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel, sementara yang lain menekankan peran polipeptida-p yang memiliki efek mirip insulin. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan mekanisme kerja yang tepat dan mengidentifikasi senyawa aktif yang paling bertanggung jawab atas efek hipoglikemik tersebut.

Meskipun bukti ilmiah yang ada menunjukkan potensi manfaat kesehatan, penting untuk terlibat secara kritis dengan bukti tersebut. Pertimbangkan ukuran sampel, metodologi penelitian, dan potensi bias saat menafsirkan hasil penelitian. Konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan ekstrak tumbuhan ini sebagai bagian dari rencana perawatan kesehatan untuk memastikan keamanan dan efektivitas.