7 Manfaat Daun Sukun, yang Jarang Diketahui

Selasa, 15 Juli 2025 oleh journal

Ekstrak dari tumbuhan Artocarpus altilis ini diyakini memiliki beragam potensi terapeutik. Masyarakat tradisional telah lama memanfaatkan bagian tumbuhan ini untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan. Kandungan senyawa aktif di dalamnya diduga berperan dalam memberikan efek positif bagi tubuh, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi secara ilmiah efektivitasnya.

"Penggunaan ekstrak dari tanaman Artocarpus altilis sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan memang menarik, namun perlu diingat bahwa bukti ilmiah yang mendukung klaim manfaatnya masih terbatas. Penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang ketat sangat diperlukan untuk memahami potensi dan keamanannya secara komprehensif," ujar dr. Annisa Rahmawati, seorang ahli gizi klinis.

7 Manfaat Daun Sukun, yang Jarang Diketahui

- dr. Annisa Rahmawati, Ahli Gizi Klinis

Meskipun demikian, terdapat beberapa alasan mengapa bagian tanaman ini menjadi perhatian. Beberapa studi awal menunjukkan adanya senyawa aktif seperti flavonoid dan antioksidan di dalamnya.

Senyawa flavonoid dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan juga berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung dan sistem kekebalan tubuh. Cara penggunaan tradisionalnya bervariasi, mulai dari direbus dan diminum airnya hingga diolah menjadi teh. Namun, penting untuk diingat bahwa dosis dan cara penggunaan yang tepat perlu dikaji lebih lanjut untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Konsultasi dengan dokter atau ahli herbal yang kompeten sangat disarankan sebelum mengonsumsi secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.

Daun Sukun

Daun sukun ( Artocarpus altilis) telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional. Penelitian awal menunjukkan adanya potensi terapeutik. Berikut adalah beberapa manfaat penting yang perlu diperhatikan:

  • Antioksidan
  • Anti-inflamasi
  • Menurunkan tekanan darah
  • Menurunkan kolesterol
  • Penyembuhan luka
  • Antimikroba
  • Perlindungan kardiovaskular

Senyawa antioksidan dalam daun sukun berperan dalam menangkal radikal bebas, melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. Sifat anti-inflamasinya dapat membantu meredakan peradangan kronis. Potensi dalam menurunkan tekanan darah dan kolesterol berkontribusi pada kesehatan jantung. Kemampuan antimikroba dapat membantu melawan infeksi bakteri. Penggunaan tradisional daun sukun dalam penyembuhan luka didukung oleh kandungan senyawa yang mempercepat regenerasi jaringan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat-manfaat ini secara komprehensif dan menentukan dosis serta metode penggunaan yang optimal.

Antioksidan

Keberadaan antioksidan dalam tumbuhan Artocarpus altilis (sukun) menjadi salah satu fokus utama penelitian terkait potensi manfaatnya. Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis.

  • Perlindungan Seluler

    Antioksidan bekerja dengan menyumbangkan elektron ke radikal bebas, sehingga menstabilkannya dan mencegahnya merusak sel-sel sehat. Proses ini membantu melindungi DNA, protein, dan lipid dari kerusakan oksidatif, yang merupakan penyebab utama penuaan dan penyakit degeneratif.

  • Jenis Antioksidan yang Ditemukan

    Studi fitokimia menunjukkan bahwa tumbuhan sukun mengandung berbagai jenis antioksidan, termasuk flavonoid, fenol, dan vitamin C. Flavonoid, misalnya, dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-kanker. Kombinasi berbagai jenis antioksidan memberikan perlindungan yang lebih komprehensif.

  • Hubungan dengan Penyakit Kronis

    Kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas telah dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit Alzheimer. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan dapat membantu mengurangi risiko penyakit-penyakit ini.

  • Ketersediaan Biologis

    Meskipun tumbuhan sukun mengandung antioksidan, ketersediaan biologisnya (seberapa baik tubuh dapat menyerap dan memanfaatkannya) merupakan faktor penting. Faktor-faktor seperti metode ekstraksi dan cara pengolahan dapat mempengaruhi ketersediaan biologis antioksidan.

  • Peran dalam Sistem Kekebalan Tubuh

    Antioksidan juga berperan penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Mereka membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif, memungkinkan mereka berfungsi secara optimal dalam melawan infeksi dan penyakit.

Keberadaan antioksidan dalam tumbuhan Artocarpus altilis menjadikannya kandidat menarik untuk penelitian lebih lanjut terkait potensi manfaat kesehatan. Meskipun menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa efek antioksidan ini perlu dikonfirmasi melalui uji klinis yang lebih ketat untuk menentukan dosis yang aman dan efektif serta interaksi potensial dengan obat-obatan lain.

Anti-inflamasi

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis dapat memicu atau memperburuk berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, arthritis, dan bahkan kanker. Bagian dari tanaman Artocarpus altilis telah lama diteliti karena potensi sifat anti-inflamasinya. Senyawa-senyawa tertentu yang terkandung di dalamnya diduga bekerja dengan menghambat produksi molekul pro-inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin.

Beberapa studi in vitro (dalam tabung reaksi) dan in vivo (pada hewan) menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman tersebut dapat mengurangi peradangan pada sel dan jaringan. Mekanisme kerjanya bervariasi, tetapi umumnya melibatkan modulasi jalur pensinyalan seluler yang terlibat dalam respons peradangan. Flavonoid, salah satu jenis senyawa yang ditemukan dalam tanaman ini, dikenal luas karena efek anti-inflamasinya.

Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar bukti saat ini berasal dari studi laboratorium dan hewan. Uji klinis pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan bagian tanaman ini sebagai agen anti-inflamasi. Dosis yang tepat, metode pemberian, dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain juga perlu dievaluasi secara cermat.

Penggunaan tradisional bagian tanaman ini untuk mengatasi kondisi peradangan seperti nyeri sendi dan luka kulit memberikan dasar empiris untuk penelitian ilmiah lebih lanjut. Namun, pasien tidak boleh mengandalkan tanaman ini sebagai satu-satunya pengobatan untuk kondisi peradangan tanpa berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi. Integrasi dengan pengobatan konvensional mungkin diperlukan untuk hasil yang optimal.

Menurunkan Tekanan Darah

Potensi efek hipotensif, atau kemampuan menurunkan tekanan darah, merupakan salah satu area penelitian yang menarik terkait pemanfaatan tumbuhan Artocarpus altilis. Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Upaya untuk mengelola tekanan darah secara alami menjadi semakin relevan dalam konteks kesehatan preventif.

  • Kandungan Kalium

    Salah satu mekanisme potensial penurunan tekanan darah dikaitkan dengan kandungan kalium. Kalium berperan penting dalam mengatur keseimbangan elektrolit dan cairan dalam tubuh. Asupan kalium yang cukup membantu mengurangi efek natrium, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Konsumsi makanan atau suplemen yang kaya kalium sering direkomendasikan sebagai bagian dari strategi penanganan hipertensi.

  • Efek Diuretik

    Beberapa penelitian pendahuluan menunjukkan adanya efek diuretik, yaitu meningkatkan produksi urin, pada penggunaan ekstrak tumbuhan ini. Peningkatan diuresis dapat membantu mengurangi volume darah, yang pada gilirannya dapat menurunkan tekanan darah. Namun, efek diuretik perlu diteliti lebih lanjut untuk memastikan keamanannya dan menghindari dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit.

  • Senyawa Bioaktif dan Relaksasi Pembuluh Darah

    Senyawa bioaktif tertentu yang ditemukan dalam tumbuhan ini diduga dapat memicu relaksasi pembuluh darah. Relaksasi pembuluh darah, atau vasodilatasi, memungkinkan darah mengalir lebih mudah, sehingga menurunkan tekanan darah. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa spesifik yang bertanggung jawab atas efek ini dan memahami mekanisme kerjanya secara rinci.

  • Peran Antioksidan dalam Kesehatan Pembuluh Darah

    Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kandungan antioksidan dalam tumbuhan Artocarpus altilis dapat berkontribusi pada kesehatan pembuluh darah. Antioksidan membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif, yang dapat menyebabkan peradangan dan kekakuan pembuluh darah, yang keduanya dapat meningkatkan tekanan darah. Dengan melindungi pembuluh darah, antioksidan dapat membantu menjaga elastisitas dan fungsi optimalnya.

Meskipun penelitian awal menunjukkan potensi efek hipotensif, penting untuk menekankan bahwa hal ini bukanlah pengganti pengobatan hipertensi konvensional. Individu dengan tekanan darah tinggi harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rencana perawatan yang komprehensif. Penggunaan tumbuhan Artocarpus altilis sebagai terapi komplementer harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis, terutama jika individu tersebut sedang mengonsumsi obat penurun tekanan darah lainnya.

Menurunkan Kolesterol

Pengelolaan kadar kolesterol dalam darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Potensi tumbuhan Artocarpus altilis dalam membantu menurunkan kolesterol menjadi perhatian karena tingginya prevalensi dislipidemia dan penyakit kardiovaskular. Studi-studi awal berusaha mengungkap mekanisme yang mungkin mendasari efek hipolipidemik ini.

  • Serat Makanan dan Pengikatan Kolesterol

    Kandungan serat makanan, khususnya serat larut, diyakini berperan dalam menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat"). Serat larut mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya kembali ke dalam aliran darah. Proses ini membantu meningkatkan ekskresi kolesterol melalui feses.

  • Inhibisi Sintesis Kolesterol

    Beberapa senyawa bioaktif dalam tumbuhan Artocarpus altilis mungkin memiliki kemampuan untuk menghambat enzim HMG-CoA reduktase, enzim kunci dalam proses sintesis kolesterol di hati. Inhibisi enzim ini dapat mengurangi produksi kolesterol endogen dan membantu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL.

  • Peningkatan Ekskresi Asam Empedu

    Asam empedu, yang diproduksi oleh hati dari kolesterol, berperan penting dalam pencernaan lemak. Peningkatan ekskresi asam empedu, yang dapat difasilitasi oleh serat atau senyawa lain dalam tumbuhan Artocarpus altilis, memaksa hati untuk menggunakan lebih banyak kolesterol untuk memproduksi asam empedu baru, sehingga menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

  • Efek Antioksidan dan Pencegahan Oksidasi LDL

    Kandungan antioksidan dalam tumbuhan Artocarpus altilis dapat membantu mencegah oksidasi LDL. LDL yang teroksidasi lebih mudah terakumulasi di dinding arteri dan berkontribusi pada pembentukan plak aterosklerotik. Dengan mencegah oksidasi LDL, antioksidan dapat membantu memperlambat perkembangan aterosklerosis.

Meskipun mekanisme-mekanisme di atas menjanjikan, penting untuk diingat bahwa bukti ilmiah yang mendukung efek hipolipidemik tumbuhan Artocarpus altilis masih terbatas. Uji klinis yang terkontrol dengan baik diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya, serta untuk menentukan dosis dan durasi penggunaan yang optimal. Pasien dengan dislipidemia harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan tidak boleh mengandalkan tumbuhan ini sebagai pengganti pengobatan konvensional.

Penyembuhan Luka

Potensi tumbuhan Artocarpus altilis dalam membantu proses penyembuhan luka telah lama menjadi perhatian dalam pengobatan tradisional. Kemampuan untuk mempercepat regenerasi jaringan dan mengurangi risiko infeksi menjadi aspek penting dalam pemulihan pasca trauma atau operasi.

  • Senyawa Bioaktif dan Regenerasi Sel

    Beberapa senyawa bioaktif yang terkandung dalam tumbuhan ini diduga memiliki kemampuan untuk merangsang pertumbuhan dan proliferasi sel-sel kulit. Proses ini penting dalam menggantikan sel-sel yang rusak atau hilang akibat luka, sehingga mempercepat penutupan luka dan pembentukan jaringan baru.

  • Sifat Anti-inflamasi dan Pengurangan Peradangan

    Peradangan merupakan bagian alami dari proses penyembuhan luka, tetapi peradangan yang berlebihan dapat menghambat penyembuhan. Sifat anti-inflamasi yang dimiliki tumbuhan ini dapat membantu mengurangi peradangan di sekitar luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk penyembuhan.

  • Aktivitas Antimikroba dan Pencegahan Infeksi

    Infeksi pada luka dapat memperlambat penyembuhan dan bahkan menyebabkan komplikasi yang serius. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari tumbuhan ini memiliki aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur yang umum menginfeksi luka, membantu mencegah infeksi dan mendukung proses penyembuhan.

  • Pembentukan Kolagen dan Kekuatan Jaringan

    Kolagen merupakan protein struktural utama yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit dan jaringan ikat. Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak dari tumbuhan ini dapat meningkatkan produksi kolagen, yang penting untuk pembentukan jaringan parut yang kuat dan tahan lama.

Penggunaan tumbuhan Artocarpus altilis dalam penyembuhan luka merupakan area yang menjanjikan untuk penelitian lebih lanjut. Meskipun penggunaan tradisional memberikan dasar empiris, uji klinis yang ketat diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan tumbuhan ini sebagai agen penyembuh luka. Formulasi yang tepat dan metode aplikasi yang optimal juga perlu diteliti untuk memastikan hasil yang terbaik.

Antimikroba

Kemampuan melawan mikroorganisme patogen merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan tubuh. Potensi bagian tanaman Artocarpus altilis dalam menghambat pertumbuhan bakteri, jamur, dan virus menjadi area penelitian yang menjanjikan, mengingat resistensi antimikroba yang semakin meningkat menjadi masalah global.

  • Spektrum Aktivitas Antimikroba

    Penelitian laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak dari bagian tanaman ini memiliki aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis mikroorganisme, termasuk bakteri Gram-positif (seperti Staphylococcus aureus) dan bakteri Gram-negatif (seperti Escherichia coli). Aktivitas ini dapat bervariasi tergantung pada jenis ekstrak, pelarut yang digunakan, dan metode pengujian.

  • Mekanisme Aksi Antimikroba

    Senyawa-senyawa bioaktif dalam bagian tanaman ini diduga bekerja dengan berbagai mekanisme untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Beberapa senyawa dapat merusak membran sel mikroorganisme, mengganggu metabolisme energi, atau menghambat sintesis protein dan DNA. Pemahaman mekanisme aksi ini penting untuk mengembangkan agen antimikroba yang efektif dan aman.

  • Potensi dalam Pengobatan Infeksi

    Aktivitas antimikroba dari bagian tanaman ini memberikan potensi untuk pengembangan obat-obatan alternatif untuk mengobati infeksi bakteri, jamur, atau virus. Namun, uji klinis pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya, serta untuk menentukan dosis dan metode pemberian yang tepat.

  • Peran dalam Pengawetan Makanan

    Selain potensi medis, aktivitas antimikroba dari bagian tanaman ini juga dapat dimanfaatkan dalam pengawetan makanan. Ekstrak dari bagian tanaman ini dapat ditambahkan ke makanan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk dan memperpanjang umur simpan produk makanan.

  • Tantangan dan Pertimbangan Keamanan

    Meskipun menjanjikan, pengembangan agen antimikroba dari bagian tanaman ini menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah memastikan keamanan penggunaan, karena beberapa senyawa bioaktif dapat memiliki efek toksik pada sel manusia. Selain itu, penting untuk mencegah pengembangan resistensi antimikroba dengan menggunakan bagian tanaman ini secara bijak dan rasional.

Aktivitas antimikroba yang terkandung dalam tumbuhan Artocarpus altilis menjadikannya sumber potensial untuk pengembangan agen terapeutik dan pengawet makanan alami. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan ekstraksi, karakterisasi, dan formulasi senyawa antimikroba dari bagian tanaman ini, serta untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaannya.

Perlindungan Kardiovaskular

Kesehatan sistem kardiovaskular, yang mencakup jantung dan pembuluh darah, merupakan fondasi penting bagi kualitas hidup. Upaya untuk melindungi sistem ini dari berbagai ancaman, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan peradangan kronis, menjadi prioritas utama dalam pencegahan penyakit.

  • Pengaruh Antioksidan Terhadap Kesehatan Arteri

    Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh, dapat merusak dinding arteri dan memicu pembentukan plak aterosklerotik. Senyawa antioksidan yang terdapat dalam tumbuhan Artocarpus altilis dapat membantu menetralkan radikal bebas, melindungi sel-sel arteri dari kerusakan, dan memperlambat perkembangan aterosklerosis.

  • Peran Kalium dalam Regulasi Tekanan Darah

    Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Kalium, mineral yang ditemukan dalam tumbuhan ini, berperan penting dalam mengatur keseimbangan elektrolit dan cairan dalam tubuh. Asupan kalium yang cukup membantu mengurangi efek natrium, yang dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga berkontribusi pada tekanan darah yang lebih sehat.

  • Efek Hipolipidemik dan Pengelolaan Kolesterol

    Kadar kolesterol yang tinggi, terutama kolesterol LDL ("kolesterol jahat"), dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa bioaktif yang terdapat dalam tumbuhan Artocarpus altilis dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL ("kolesterol baik"), sehingga membantu menjaga profil lipid yang sehat.

  • Sifat Anti-inflamasi dan Pencegahan Penyakit Jantung

    Peradangan kronis berperan penting dalam perkembangan penyakit jantung. Sifat anti-inflamasi yang dimiliki tumbuhan ini dapat membantu mengurangi peradangan di pembuluh darah, mencegah kerusakan sel, dan mengurangi risiko pembentukan plak aterosklerotik.

Dengan demikian, potensi perlindungan kardiovaskular yang dikaitkan dengan konsumsi tumbuhan Artocarpus altilis sebagian besar didasarkan pada kombinasi efek antioksidan, regulasi tekanan darah, pengelolaan kolesterol, dan sifat anti-inflamasi. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat ini secara komprehensif, hasil awal menunjukkan bahwa tumbuhan ini dapat menjadi bagian dari strategi gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Tips Pemanfaatan untuk Kebugaran Alami

Memaksimalkan potensi tanaman Artocarpus altilis membutuhkan pemahaman yang tepat dan penerapan yang bijaksana. Berikut beberapa panduan untuk mengoptimalkan manfaat yang mungkin diperoleh:

Tip 1: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum mengintegrasikan ekstrak tumbuhan ini ke dalam rutinitas kesehatan, konsultasi dengan dokter atau ahli herbal sangat disarankan. Hal ini penting untuk memastikan keamanan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan. Interaksi potensial dengan obat lain perlu dievaluasi secara cermat.

Tip 2: Perhatikan Kualitas dan Sumber
Kualitas bahan baku sangat memengaruhi potensi manfaat yang dapat diperoleh. Pilihlah sumber yang terpercaya dan pastikan bahan baku diproses dengan benar untuk mempertahankan senyawa aktifnya. Hindari produk yang tidak jelas asal-usulnya atau mengandung bahan tambahan yang tidak perlu.

Tip 3: Perhatikan Dosis dan Cara Penggunaan
Dosis yang tepat dan cara penggunaan yang sesuai sangat penting untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko efek samping. Ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada produk atau rekomendasi dari profesional kesehatan. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan.

Tip 4: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Pemanfaatan tumbuhan ini sebaiknya diintegrasikan dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk pola makan seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Tanpa fondasi gaya hidup sehat, potensi manfaat yang diperoleh mungkin tidak optimal.

Dengan mengikuti panduan ini, potensi manfaat yang ditawarkan oleh Artocarpus altilis dapat dimaksimalkan, namun tetap dengan mengutamakan keamanan dan pendekatan yang terinformasi.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Meskipun penggunaan tradisional telah lama mendahului penelitian ilmiah modern, sejumlah studi kasus dan penelitian pendahuluan telah berusaha untuk mengidentifikasi dan menguji potensi efek terapeutik yang terkait dengan tanaman Artocarpus altilis. Sebagian besar studi ini masih berada pada tahap awal, seringkali melibatkan model in vitro (dalam tabung reaksi) atau in vivo (pada hewan), dan hasilnya perlu diinterpretasikan dengan hati-hati.

Salah satu studi kasus meneliti efek ekstrak bagian tanaman ini pada model tikus dengan peradangan. Hasilnya menunjukkan adanya penurunan signifikan dalam penanda inflamasi, yang mengindikasikan potensi efek anti-inflamasi. Namun, penting untuk dicatat bahwa studi pada hewan tidak selalu dapat diprediksi hasilnya pada manusia. Selain itu, studi lain mengeksplorasi efek ekstrak pada sel kanker in vitro, dengan hasil yang menunjukkan adanya aktivitas sitotoksik. Meskipun hasil ini menarik, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah efek ini dapat diterjemahkan menjadi manfaat klinis pada pasien kanker.

Terdapat pula studi yang meneliti penggunaan tradisional bagian tanaman ini dalam penyembuhan luka. Studi-studi ini seringkali bersifat anekdot dan kurang terkontrol, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan yang pasti. Namun, beberapa studi in vitro telah menunjukkan bahwa ekstrak bagian tanaman ini dapat merangsang pertumbuhan sel dan produksi kolagen, yang merupakan komponen penting dalam proses penyembuhan luka.

Mengingat keterbatasan bukti ilmiah yang ada, penting untuk mendekati klaim manfaat yang terkait dengan Artocarpus altilis dengan sikap kritis. Diperlukan uji klinis yang terkontrol dengan baik pada manusia untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan bagian tanaman ini sebagai terapi komplementer atau alternatif. Selain itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab atas efek terapeutik yang diamati dan untuk memahami mekanisme kerjanya secara rinci.