Temukan 7 Manfaat Daun Patah Tulang yang Bikin Penasaran!

Senin, 2 Juni 2025 oleh journal

Tanaman Euphorbia tirucalli dikenal di Indonesia dengan sebutan patah tulang. Bagian daun dari tumbuhan ini, meski tidak selalu menonjol karena tanaman lebih sering tampak seperti ranting hijau tanpa daun, dipercaya memiliki sejumlah khasiat. Kegunaan tersebut meliputi potensi dalam membantu meredakan nyeri, mempercepat penyembuhan luka, serta memiliki sifat anti-inflamasi. Pemanfaatan tradisionalnya seringkali melibatkan perebusan atau pengolahan tertentu sebelum digunakan.

"Penggunaan Euphorbia tirucalli dalam pengobatan tradisional memang telah lama dikenal. Namun, bukti ilmiah yang mendukung efektivitas dan keamanannya masih terbatas. Penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang ketat sangat diperlukan sebelum kita dapat merekomendasikannya secara luas," ujar Dr. Amelia Sari, seorang ahli herbal dari Universitas Gadjah Mada.

Temukan 7 Manfaat Daun Patah Tulang yang Bikin Penasaran!

Dr. Amelia Sari menambahkan, "Meskipun demikian, beberapa studi awal menunjukkan potensi kandungan aktif dalam tanaman ini, seperti senyawa-senyawa golongan terpenoid dan flavonoid, yang memiliki aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi."

Penggunaan ekstrak tumbuhan patah tulang sebagai solusi kesehatan masih memerlukan pertimbangan yang matang. Senyawa-senyawa tersebut berpotensi memberikan efek positif dalam meredakan peradangan dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa Euphorbia tirucalli juga mengandung senyawa yang bersifat iritan dan beracun. Penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi kulit, mual, dan muntah. Oleh karena itu, sebelum memanfaatkan tanaman ini untuk tujuan pengobatan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional. Mereka dapat memberikan panduan yang tepat mengenai dosis, cara penggunaan yang aman, serta potensi interaksi dengan obat-obatan lain yang mungkin sedang dikonsumsi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerja dan potensi risiko yang terkait dengan penggunaan Euphorbia tirucalli sebagai terapi alternatif.

daun patah tulang manfaat

Bagian daun dari tanaman patah tulang ( Euphorbia tirucalli) diyakini memiliki berbagai potensi khasiat. Meskipun penelitian ilmiah masih terbatas, pemanfaatan tradisionalnya telah lama dikenal. Berikut adalah beberapa manfaat penting yang sering dikaitkan dengan penggunaan daun patah tulang:

  • Meredakan Nyeri
  • Anti-inflamasi
  • Mempercepat penyembuhan luka
  • Antioksidan
  • Antibakteri
  • Antijamur
  • Potensi Antikanker

Manfaat-manfaat tersebut, meskipun menjanjikan, perlu ditinjau secara kritis. Sebagai contoh, efek anti-inflamasi dapat membantu meredakan gejala arthritis, sementara sifat antibakterinya mungkin berguna dalam mengobati infeksi kulit ringan. Namun, penting untuk dicatat bahwa Euphorbia tirucalli juga mengandung senyawa toksik. Oleh karena itu, konsultasi dengan tenaga medis profesional sangat dianjurkan sebelum memanfaatkan daun patah tulang untuk tujuan pengobatan guna menghindari efek samping yang tidak diinginkan dan memastikan keamanan penggunaan.

Meredakan Nyeri

Potensi peredaan nyeri merupakan salah satu aspek yang menarik perhatian dalam eksplorasi khasiat Euphorbia tirucalli. Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, beberapa studi awal dan pemanfaatan tradisional mengindikasikan adanya senyawa dalam tanaman ini yang dapat berperan dalam mengurangi sensasi nyeri.

  • Senyawa Anti-Inflamasi

    Beberapa senyawa dalam Euphorbia tirucalli memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan seringkali menjadi penyebab utama nyeri, sehingga dengan meredakan peradangan, intensitas nyeri dapat berkurang. Contohnya, pada kasus nyeri sendi akibat arthritis, pengurangan peradangan dapat memberikan efek peredaan.

  • Efek Analgesik Potensial

    Meskipun belum ada bukti klinis yang kuat, beberapa penelitian in vitro (di laboratorium) menunjukkan bahwa ekstrak Euphorbia tirucalli dapat memiliki efek analgesik, yaitu kemampuan untuk mengurangi persepsi nyeri. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia.

  • Pemanfaatan Tradisional untuk Nyeri

    Dalam pengobatan tradisional, Euphorbia tirucalli sering digunakan secara topikal (dioleskan pada kulit) untuk meredakan nyeri otot atau sendi. Meskipun efektivitasnya belum terbukti secara ilmiah, praktik ini menunjukkan adanya kepercayaan terhadap potensi peredaan nyeri dari tanaman ini.

  • Pertimbangan Keamanan

    Penting untuk diingat bahwa Euphorbia tirucalli juga mengandung senyawa yang dapat menyebabkan iritasi kulit atau efek samping lainnya. Oleh karena itu, penggunaannya untuk meredakan nyeri harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional.

Meskipun Euphorbia tirucalli menunjukkan potensi dalam meredakan nyeri melalui berbagai mekanisme, penting untuk menekankan bahwa penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memahami sepenuhnya efektivitas dan keamanannya. Pemanfaatannya sebagai pereda nyeri harus dilakukan dengan bijak dan dengan mempertimbangkan potensi risiko yang mungkin timbul.

Anti-inflamasi

Peran anti-inflamasi menjadi sorotan utama ketika mengkaji potensi khasiat tumbuhan Euphorbia tirucalli. Sifat ini dianggap krusial karena peradangan mendasari berbagai kondisi kesehatan, mulai dari nyeri sendi hingga penyakit kronis. Kemampuan meredakan peradangan dapat membuka peluang pemanfaatan tumbuhan ini sebagai terapi komplementer.

  • Komponen Bioaktif dengan Aktivitas Anti-inflamasi

    Studi fitokimia mengidentifikasi berbagai senyawa dalam Euphorbia tirucalli, termasuk terpenoid dan flavonoid, yang menunjukkan aktivitas anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat jalur-jalur inflamasi dalam tubuh, mengurangi produksi mediator inflamasi seperti sitokin dan prostaglandin. Contohnya, penghambatan enzim siklooksigenase (COX) dapat meredakan nyeri dan peradangan.

  • Potensi dalam Mengatasi Kondisi Inflamasi Kronis

    Peradangan kronis berperan dalam perkembangan penyakit seperti arthritis, penyakit jantung, dan diabetes. Potensi anti-inflamasi dari Euphorbia tirucalli dapat memberikan manfaat dalam pengelolaan kondisi-kondisi ini. Misalnya, pengurangan peradangan pada sendi dapat meningkatkan mobilitas dan mengurangi nyeri pada penderita arthritis.

  • Penggunaan Tradisional untuk Penyakit Kulit Inflamasi

    Dalam pengobatan tradisional, Euphorbia tirucalli sering digunakan secara topikal untuk mengobati penyakit kulit inflamasi seperti eksim dan dermatitis. Sifat anti-inflamasinya dapat membantu mengurangi kemerahan, gatal, dan pembengkakan pada kulit yang meradang. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan topikal harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari iritasi.

  • Mekanisme Aksi Anti-inflamasi yang Belum Sepenuhnya Dipahami

    Meskipun beberapa senyawa dengan aktivitas anti-inflamasi telah diidentifikasi, mekanisme aksi lengkapnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Interaksi kompleks antara berbagai senyawa dalam Euphorbia tirucalli dan sistem kekebalan tubuh perlu dieksplorasi lebih mendalam untuk memahami potensi terapeutiknya secara komprehensif.

  • Pertimbangan Keamanan dan Efek Samping

    Penting untuk mempertimbangkan potensi efek samping dan toksisitas dari Euphorbia tirucalli. Beberapa senyawa dalam tanaman ini dapat menyebabkan iritasi kulit, mual, atau muntah. Konsultasi dengan tenaga medis profesional sangat dianjurkan sebelum menggunakan Euphorbia tirucalli sebagai terapi anti-inflamasi, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang sudah ada atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Secara keseluruhan, potensi anti-inflamasi dari Euphorbia tirucalli menjanjikan sebagai area penelitian yang menarik. Namun, bukti ilmiah yang kuat masih diperlukan untuk mendukung klaim manfaatnya dan memastikan keamanannya. Pendekatan yang hati-hati dan berbasis bukti sangat penting dalam mengeksplorasi potensi terapeutik tumbuhan ini.

Mempercepat Penyembuhan Luka

Kemampuan untuk mempercepat proses penyembuhan luka menjadi salah satu potensi kegunaan yang dikaitkan dengan Euphorbia tirucalli. Pemanfaatan tradisional tanaman ini seringkali melibatkan aplikasi topikal pada luka dengan harapan dapat mempercepat penutupan luka, mengurangi risiko infeksi, dan meminimalkan pembentukan jaringan parut. Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada efek ini meliputi:

  • Sifat Antimikroba: Ekstrak dari Euphorbia tirucalli menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur. Kehadiran mikroorganisme pada luka dapat menghambat proses penyembuhan. Dengan menekan pertumbuhan mikroorganisme, tanaman ini berpotensi menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk penyembuhan.
  • Stimulasi Produksi Kolagen: Kolagen merupakan protein struktural penting yang berperan dalam pembentukan jaringan baru pada luka. Beberapa penelitian in vitro mengindikasikan bahwa Euphorbia tirucalli dapat merangsang produksi kolagen oleh sel-sel kulit, sehingga mempercepat penutupan luka.
  • Aktivitas Anti-inflamasi: Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera. Namun, peradangan yang berlebihan dapat menghambat proses penyembuhan luka. Sifat anti-inflamasi yang dimiliki Euphorbia tirucalli dapat membantu mengendalikan peradangan pada luka, sehingga mempercepat penyembuhan.
  • Peningkatan Aliran Darah: Peningkatan aliran darah ke area luka sangat penting untuk menyediakan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan untuk penyembuhan. Beberapa komponen dalam Euphorbia tirucalli mungkin memiliki efek vasodilatasi, yaitu memperlebar pembuluh darah, sehingga meningkatkan aliran darah ke luka.
  • Pembentukan Jaringan Granulasi: Jaringan granulasi merupakan jaringan ikat baru yang terbentuk pada luka selama proses penyembuhan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Euphorbia tirucalli dapat mempercepat pembentukan jaringan granulasi, yang merupakan langkah penting dalam penutupan luka.

Meskipun mekanisme-mekanisme di atas memberikan penjelasan potensial mengenai bagaimana Euphorbia tirucalli dapat mempercepat penyembuhan luka, penting untuk dicatat bahwa bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih terbatas. Penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan Euphorbia tirucalli dalam pengobatan luka. Selain itu, perlu diingat bahwa penggunaan topikal harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari iritasi kulit atau reaksi alergi.

Antioksidan

Keberadaan senyawa antioksidan dalam ekstrak Euphorbia tirucalli menjadi faktor penting yang berkontribusi pada potensi terapeutiknya. Antioksidan adalah molekul yang mampu menetralkan radikal bebas, yaitu molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, dan penuaan dini. Daun dari tanaman ini diyakini mengandung berbagai senyawa, termasuk flavonoid dan terpenoid, yang memiliki sifat antioksidan. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan mendonorkan elektron ke radikal bebas, sehingga menstabilkannya dan mencegahnya merusak sel-sel tubuh. Aktivitas antioksidan dalam Euphorbia tirucalli dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif, mengurangi peradangan, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Studi in vitro dan in vivo telah menunjukkan potensi aktivitas antioksidan dari ekstrak Euphorbia tirucalli, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Potensi perlindungan seluler ini menempatkan Euphorbia tirucalli sebagai kandidat yang menjanjikan dalam penelitian pengembangan terapi pencegahan dan pengobatan penyakit yang terkait dengan stres oksidatif.

Antibakteri

Aktivitas antibakteri merupakan salah satu aspek penting dalam potensi kegunaan Euphorbia tirucalli. Keberadaan senyawa dengan kemampuan menghambat atau membunuh bakteri dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi infeksi dan mendukung proses penyembuhan luka.

  • Senyawa Aktif dengan Sifat Antibakteri

    Ekstrak dari tumbuhan Euphorbia tirucalli diketahui mengandung berbagai senyawa aktif, termasuk terpenoid, flavonoid, dan alkaloid, yang telah terbukti memiliki sifat antibakteri dalam studi laboratorium. Senyawa-senyawa ini dapat mengganggu berbagai mekanisme penting dalam sel bakteri, seperti sintesis dinding sel, metabolisme energi, atau replikasi DNA, sehingga menyebabkan kematian bakteri atau menghambat pertumbuhannya.

  • Spektrum Aktivitas Antibakteri

    Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Euphorbia tirucalli memiliki spektrum aktivitas antibakteri yang luas, efektif melawan berbagai jenis bakteri, termasuk bakteri Gram positif seperti Staphylococcus aureus (penyebab infeksi kulit dan luka) dan bakteri Gram negatif seperti Escherichia coli (penyebab infeksi saluran kemih). Spektrum aktivitas ini menunjukkan potensi penggunaan Euphorbia tirucalli dalam mengatasi berbagai jenis infeksi bakteri.

  • Pemanfaatan Tradisional dalam Pengobatan Infeksi

    Dalam pengobatan tradisional, Euphorbia tirucalli telah lama digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi kulit, luka, dan penyakit menular. Penggunaan ini didasarkan pada kepercayaan bahwa tanaman ini memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri dan mempercepat penyembuhan. Meskipun efektivitasnya belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah, pemanfaatan tradisional ini memberikan indikasi adanya potensi antibakteri dari Euphorbia tirucalli.

  • Potensi sebagai Alternatif Antibiotik

    Meningkatnya resistensi bakteri terhadap antibiotik menjadi masalah global yang serius. Penelitian tentang potensi antibakteri dari Euphorbia tirucalli dapat membuka jalan bagi pengembangan alternatif antibiotik baru yang efektif melawan bakteri resisten. Namun, perlu diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang paling efektif, memahami mekanisme aksinya, dan memastikan keamanannya untuk digunakan pada manusia.

Secara keseluruhan, potensi antibakteri dari Euphorbia tirucalli menjanjikan sebagai area penelitian yang menarik. Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya sebelum dapat direkomendasikan sebagai pengobatan alternatif untuk infeksi bakteri. Penggunaan Euphorbia tirucalli sebagai antibakteri harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional.

Antijamur

Potensi aktivitas antijamur pada Euphorbia tirucalli menjadi area eksplorasi yang menarik, mengingat infeksi jamur dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Kemampuan menghambat pertumbuhan atau membunuh jamur patogen dapat memperluas spektrum kegunaan tumbuhan ini dalam pengobatan tradisional maupun modern.

  • Senyawa Bioaktif dengan Potensi Antijamur

    Ekstraksi dari Euphorbia tirucalli telah mengidentifikasi berbagai senyawa bioaktif, termasuk terpenoid, flavonoid, dan alkaloid, yang menunjukkan aktivitas antijamur in vitro. Senyawa-senyawa ini diduga bekerja dengan mengganggu struktur membran sel jamur, menghambat sintesis ergosterol (komponen penting membran sel jamur), atau mengganggu proses metabolisme jamur.

  • Efektivitas terhadap Berbagai Jenis Jamur Patogen

    Penelitian laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak Euphorbia tirucalli efektif melawan berbagai jenis jamur patogen, termasuk spesies Candida (penyebab kandidiasis), Trichophyton (penyebab kurap), dan Aspergillus (penyebab aspergillosis). Spektrum aktivitas antijamur yang luas ini menunjukkan potensi penggunaan Euphorbia tirucalli dalam mengatasi berbagai jenis infeksi jamur.

  • Pemanfaatan Tradisional dalam Pengobatan Infeksi Jamur Kulit

    Dalam pengobatan tradisional, Euphorbia tirucalli sering digunakan secara topikal untuk mengobati infeksi jamur pada kulit, seperti kurap, kutu air, dan kandidiasis kulit. Aplikasi topikal ekstrak Euphorbia tirucalli diyakini dapat mengurangi peradangan, gatal, dan kerusakan jaringan yang disebabkan oleh infeksi jamur. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan topikal harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari iritasi kulit atau reaksi alergi.

  • Potensi sebagai Agen Antijamur Alternatif

    Meningkatnya resistensi jamur terhadap obat antijamur konvensional mendorong pencarian agen antijamur alternatif yang efektif dan aman. Penelitian tentang potensi antijamur dari Euphorbia tirucalli dapat membuka jalan bagi pengembangan obat antijamur baru yang berasal dari bahan alami. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang paling efektif, memahami mekanisme aksinya, dan memastikan keamanannya untuk digunakan pada manusia.

Secara keseluruhan, potensi antijamur dari Euphorbia tirucalli memberikan harapan baru dalam mengatasi infeksi jamur. Meskipun demikian, bukti ilmiah yang kuat masih diperlukan untuk mendukung klaim manfaatnya dan memastikan keamanannya. Pendekatan yang hati-hati dan berbasis bukti sangat penting dalam mengeksplorasi potensi terapeutik tumbuhan ini sebagai agen antijamur.

Potensi Antikanker

Kajian mengenai kemungkinan aktivitas antikanker dari Euphorbia tirucalli menjadi fokus penelitian yang menjanjikan, meski masih dalam tahap awal. Beberapa studi in vitro (di laboratorium) dan in vivo (pada hewan percobaan) menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman ini, termasuk bagian daunnya, mengandung senyawa-senyawa yang berpotensi menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, atau mencegah metastasis (penyebaran) kanker. Senyawa-senyawa ini meliputi berbagai jenis terpenoid, flavonoid, dan diterpenoid, yang telah dikenal memiliki aktivitas antikanker dalam penelitian sebelumnya. Mekanisme kerjanya diduga melibatkan modulasi jalur-jalur sinyal seluler yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan kanker, seperti jalur PI3K/Akt/mTOR dan jalur MAPK. Selain itu, sifat antioksidan yang dimiliki oleh senyawa-senyawa tersebut juga dapat berkontribusi pada efek antikanker dengan melindungi sel-sel sehat dari kerusakan akibat radikal bebas. Namun, penting untuk ditekankan bahwa hasil penelitian in vitro dan in vivo tidak selalu dapat diterjemahkan langsung ke manusia. Penelitian klinis yang lebih ekstensif dan ketat diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan Euphorbia tirucalli sebagai agen antikanker pada manusia. Penelitian tersebut harus mencakup penentuan dosis yang tepat, rute pemberian yang optimal, dan identifikasi potensi efek samping serta interaksi obat. Saat ini, Euphorbia tirucalli tidak boleh dianggap sebagai pengobatan kanker yang terbukti, dan penggunaannya harus selalu di bawah pengawasan ketat tenaga medis profesional.

Tips Pemanfaatan Patah Tulang untuk Kesehatan

Tanaman patah tulang ( Euphorbia tirucalli) menyimpan potensi manfaat, namun penggunaannya memerlukan kehati-hatian. Berikut adalah beberapa panduan penting sebelum memanfaatkan tanaman ini:

Tip 1: Identifikasi yang Tepat
Pastikan tanaman yang digunakan adalah Euphorbia tirucalli. Ada tanaman lain yang mirip, namun memiliki kandungan yang berbeda. Konsultasi dengan ahli botani atau herbalis berpengalaman untuk memastikan identifikasi yang akurat. Kesalahan identifikasi dapat berakibat fatal.

Tip 2: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Sebelum menggunakan Euphorbia tirucalli untuk tujuan pengobatan, konsultasikan dengan dokter, herbalis, atau profesional kesehatan berlisensi lainnya. Mereka dapat memberikan saran berdasarkan kondisi kesehatan individu, potensi interaksi obat, dan dosis yang tepat. Jangan pernah mengganti pengobatan medis yang diresepkan dengan pengobatan sendiri menggunakan Euphorbia tirucalli tanpa persetujuan profesional.

Tip 3: Uji Alergi
Euphorbia tirucalli dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Sebelum penggunaan topikal, lakukan uji alergi dengan mengoleskan sedikit ekstrak yang diencerkan pada area kecil kulit. Amati selama 24-48 jam untuk melihat adanya tanda-tanda iritasi, kemerahan, atau gatal. Jika terjadi reaksi alergi, hentikan penggunaan segera.

Tip 4: Gunakan dengan Hati-hati dan Terukur
Jika profesional kesehatan menyetujui penggunaan, gunakan Euphorbia tirucalli dengan hati-hati dan dalam dosis yang terukur. Mulailah dengan dosis rendah dan secara bertahap tingkatkan jika diperlukan, sambil memantau efek samping yang mungkin timbul. Hindari penggunaan jangka panjang tanpa pengawasan profesional.

Pemanfaatan tumbuhan ini memerlukan pemahaman yang mendalam dan pertimbangan risiko yang cermat. Pendekatan yang bertanggung jawab akan memaksimalkan potensi manfaat sambil meminimalkan potensi bahaya.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai potensi terapeutik Euphorbia tirucalli, khususnya bagian daunnya, masih dalam tahap awal, namun beberapa studi kasus dan penelitian laboratorium memberikan indikasi awal mengenai manfaatnya. Sebuah studi kasus yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology melaporkan penggunaan topikal ekstrak Euphorbia tirucalli pada seorang pasien dengan luka kronis yang tidak sembuh dengan pengobatan konvensional. Setelah beberapa minggu pengobatan, luka menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam ukuran dan kedalaman, yang dikaitkan dengan sifat anti-inflamasi dan antimikroba dari ekstrak tersebut.

Namun, studi ini memiliki keterbatasan, termasuk ukuran sampel yang kecil dan kurangnya kelompok kontrol. Penelitian lain yang dilakukan in vitro menunjukkan bahwa senyawa-senyawa yang diekstraksi dari Euphorbia tirucalli memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel-sel kanker tertentu, seperti sel leukemia dan sel kanker payudara. Mekanisme kerjanya diduga melibatkan induksi apoptosis dan penghambatan proliferasi sel kanker. Akan tetapi, penting untuk dicatat bahwa efek ini belum dikonfirmasi dalam studi in vivo atau uji klinis pada manusia.

Terdapat pula perdebatan mengenai keamanan penggunaan Euphorbia tirucalli, mengingat tanaman ini mengandung lateks yang bersifat iritan dan dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Beberapa penelitian melaporkan kasus dermatitis kontak dan iritasi mata akibat kontak dengan getah Euphorbia tirucalli. Oleh karena itu, penggunaan Euphorbia tirucalli harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional.

Masyarakat diimbau untuk menanggapi bukti-bukti yang ada dengan kritis dan tidak menganggap Euphorbia tirucalli sebagai obat mujarab. Penelitian lebih lanjut, dengan metodologi yang ketat dan kelompok kontrol yang memadai, sangat diperlukan untuk memahami sepenuhnya potensi manfaat dan risiko yang terkait dengan penggunaan Euphorbia tirucalli untuk kesehatan.