Intip 7 Manfaat Kulit Manggis yang Wajib Kamu Ketahui!

Jumat, 6 Juni 2025 oleh journal

Nilai utama buah manggis terkonsentrasi pada beberapa area. Kulit buah, dengan kandungan antioksidan tinggi seperti xanthone, sering dimanfaatkan untuk kesehatan. Daging buahnya sendiri memberikan rasa manis dan nutrisi penting. Biji buah, meskipun kurang populer, juga mengandung senyawa bioaktif yang sedang diteliti manfaatnya. Potensi kesehatan dan nutrisi inilah yang menjadikannya berharga.

"Sebagai seorang dokter, saya melihat potensi besar dalam pemanfaatan buah manggis secara holistik. Kandungan nutrisi dan senyawa bioaktifnya, terutama yang terkonsentrasi pada kulit dan daging buah, menawarkan manfaat kesehatan yang signifikan jika dikonsumsi dengan bijak," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi klinis.

Intip 7 Manfaat Kulit Manggis yang Wajib Kamu Ketahui!

- Dr. Amelia Wijaya, Ahli Gizi Klinis

Penelitian modern semakin mengukuhkan manfaat kesehatan dari buah eksotis ini.

Senyawa xanthone, yang berlimpah pada kulit buah manggis, dikenal karena sifat antioksidan dan anti-inflamasinya. Antioksidan ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat memicu berbagai penyakit kronis. Selain itu, xanthone juga menunjukkan potensi dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mendukung kesehatan jantung. Daging buah manggis kaya akan vitamin dan mineral, termasuk vitamin C, folat, dan mangan, yang penting untuk fungsi tubuh yang optimal. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa konsumsi berlebihan ekstrak kulit manggis dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen ekstrak manggis, terutama bagi individu yang memiliki kondisi medis tertentu atau sedang menjalani pengobatan.

Bagian Paling Bermanfaat dari Buah Manggis Terletak Pada

Manfaat utama buah manggis berasal dari kombinasi unik senyawa yang terkandung di dalamnya. Eksplorasi mendalam terhadap komponen-komponen ini mengungkap potensi besar bagi kesehatan.

  • Antioksidan Tinggi
  • Anti-inflamasi Alami
  • Meningkatkan Imunitas
  • Menjaga Kesehatan Jantung
  • Sumber Vitamin
  • Mendukung Pencernaan
  • Potensi Anti-Kanker

Kandungan antioksidan, khususnya xanthone pada kulit manggis, berperan penting dalam menetralkan radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit kronis. Sifat anti-inflamasinya dapat membantu meredakan peradangan dan nyeri. Vitamin C dalam daging buah mendukung sistem kekebalan tubuh, sementara seratnya memfasilitasi pencernaan yang sehat. Studi awal juga menunjukkan potensi xanthone dalam menghambat pertumbuhan sel kanker, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan. Kombinasi manfaat ini menjadikan manggis sebagai buah yang bernilai tinggi untuk kesehatan.

Antioksidan Tinggi

Konsentrasi antioksidan yang tinggi dalam buah manggis berkorelasi erat dengan nilai manfaat utamanya. Senyawa antioksidan, terutama xanthone yang melimpah pada kulit buah, berperan krusial dalam menangkal radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu stres oksidatif, yang dikaitkan dengan perkembangan berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Dengan menetralisir radikal bebas, antioksidan membantu melindungi sel dari kerusakan dan mengurangi risiko penyakit. Oleh karena itu, kandungan antioksidan yang tinggi menjadi faktor penentu yang menjadikan buah manggis berharga bagi kesehatan.

Anti-inflamasi Alami

Sifat anti-inflamasi alami yang dimiliki buah manggis memberikan kontribusi signifikan terhadap profil manfaat kesehatannya. Kemampuan buah ini dalam meredakan peradangan menjadi aspek penting yang menjadikannya berharga dalam konteks kesehatan.

  • Xanthone sebagai Agen Anti-inflamasi Utama

    Xanthone, terutama yang terdapat pada kulit buah manggis, menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang kuat. Senyawa ini bekerja dengan menghambat produksi mediator inflamasi seperti prostaglandin dan sitokin, yang berperan dalam proses peradangan. Dengan menekan jalur inflamasi, xanthone membantu mengurangi gejala peradangan dan melindungi jaringan dari kerusakan.

  • Pengaruh Terhadap Peradangan Kronis

    Peradangan kronis, yang seringkali menjadi akar dari berbagai penyakit seperti arthritis, penyakit jantung, dan diabetes, dapat diredakan oleh senyawa dalam manggis. Kemampuan manggis dalam mengatasi peradangan kronis menjadikannya relevan dalam pencegahan dan pengelolaan kondisi-kondisi tersebut.

  • Potensi dalam Meredakan Nyeri

    Sifat anti-inflamasi buah manggis dapat berkontribusi pada peredaan nyeri. Dengan mengurangi peradangan pada sendi dan jaringan, manggis berpotensi meringankan nyeri yang terkait dengan kondisi inflamasi seperti arthritis dan nyeri otot.

  • Dukungan untuk Kesehatan Pencernaan

    Peradangan pada saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan. Sifat anti-inflamasi manggis dapat membantu menenangkan saluran pencernaan yang meradang dan mendukung kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

  • Perlindungan Terhadap Kerusakan Sel

    Peradangan yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan sel. Dengan mengurangi peradangan, senyawa dalam manggis membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan menjaga integritas jaringan.

  • Peran dalam Pemulihan Setelah Olahraga

    Olahraga intensif dapat menyebabkan peradangan otot. Manggis dapat membantu mempercepat pemulihan otot setelah olahraga dengan mengurangi peradangan dan nyeri otot.

Secara keseluruhan, aktivitas anti-inflamasi yang dimiliki buah manggis, terutama berkat kandungan xanthone, menjadikannya sebagai sumber alami yang berharga untuk mendukung kesehatan dan mengurangi risiko berbagai penyakit yang terkait dengan peradangan.

Meningkatkan Imunitas

Kemampuan buah manggis dalam meningkatkan imunitas merupakan faktor penting yang mendasari nilai manfaatnya. Kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif di dalamnya bekerja secara sinergis untuk memperkuat sistem pertahanan tubuh, sehingga menjadikannya berharga dalam menjaga kesehatan.

  • Vitamin C dan Fungsi Kekebalan Tubuh

    Daging buah manggis merupakan sumber vitamin C yang baik. Vitamin C berperan esensial dalam fungsi kekebalan tubuh, merangsang produksi dan aktivitas sel-sel imun seperti limfosit dan fagosit. Kecukupan vitamin C membantu tubuh melawan infeksi dan mempercepat penyembuhan luka. Contohnya, konsumsi buah manggis secara teratur dapat membantu mengurangi durasi dan keparahan pilek atau flu.

  • Xanthone dan Aktivitas Antioksidan

    Xanthone, terutama yang ditemukan pada kulit buah manggis, memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Antioksidan membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan oksidatif dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi. Dengan menetralisir radikal bebas, xanthone membantu menjaga integritas dan fungsi sel-sel imun.

  • Efek Anti-inflamasi pada Sistem Imun

    Peradangan kronis dapat menekan sistem kekebalan tubuh. Sifat anti-inflamasi buah manggis, yang juga diperankan oleh xanthone, membantu mengurangi peradangan sistemik dan lokal. Dengan meredakan peradangan, sistem imun dapat berfungsi lebih efektif dalam mendeteksi dan melawan patogen.

  • Potensi Modulasi Imun

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam buah manggis dapat memiliki efek modulasi imun, yaitu kemampuan untuk mengatur respon imun agar lebih seimbang dan efektif. Ini berarti bahwa manggis tidak hanya meningkatkan aktivitas imun secara umum, tetapi juga membantu mencegah respon imun yang berlebihan yang dapat merusak jaringan tubuh sendiri, seperti pada penyakit autoimun. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami mekanisme ini secara mendalam.

Dengan demikian, kontribusi buah manggis terhadap peningkatan imunitas berasal dari kombinasi kandungan vitamin C, aktivitas antioksidan xanthone, efek anti-inflamasi, dan potensi modulasi imun. Kombinasi ini menjadikan buah ini sebagai sumber alami yang berharga untuk mendukung sistem pertahanan tubuh dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Menjaga Kesehatan Jantung

Kontribusi buah manggis terhadap pemeliharaan kesehatan jantung menempatkannya sebagai sumber nutrisi yang berharga. Beberapa komponen dalam buah ini bekerja secara sinergis untuk mendukung fungsi kardiovaskular yang optimal.

  • Antioksidan dan Pencegahan Aterosklerosis

    Kandungan antioksidan, khususnya xanthone, dalam kulit manggis berperan penting dalam mencegah aterosklerosis, yaitu penumpukan plak pada dinding arteri. Antioksidan melindungi kolesterol LDL (kolesterol "jahat") dari oksidasi. Kolesterol LDL teroksidasi lebih mudah menempel pada dinding arteri dan memicu peradangan, yang merupakan langkah awal dalam pembentukan plak. Dengan mencegah oksidasi LDL, antioksidan membantu menjaga arteri tetap bersih dan fleksibel.

  • Efek Anti-inflamasi dan Pengurangan Risiko Penyakit Jantung

    Sifat anti-inflamasi buah manggis dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Peradangan kronis merupakan faktor utama dalam perkembangan penyakit jantung. Senyawa anti-inflamasi dalam manggis membantu menekan peradangan di seluruh tubuh, termasuk di pembuluh darah. Hal ini dapat mengurangi risiko pembentukan plak dan komplikasi jantung lainnya.

  • Kalium dan Pengaturan Tekanan Darah

    Daging buah manggis mengandung kalium, mineral penting yang berperan dalam mengatur tekanan darah. Kalium membantu menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Konsumsi kalium yang cukup dapat membantu menjaga tekanan darah dalam rentang normal dan mengurangi risiko hipertensi, salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.

  • Serat dan Pengendalian Kolesterol

    Serat dalam buah manggis dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Serat larut mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya kembali ke dalam tubuh. Hal ini dapat membantu mengurangi kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol "baik"), yang baik untuk kesehatan jantung.

  • Potensi Perlindungan Terhadap Kerusakan Jantung

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa dalam buah manggis mungkin memiliki efek protektif terhadap kerusakan jantung akibat stres oksidatif dan peradangan. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, temuan ini menunjukkan potensi manggis sebagai bagian dari strategi pencegahan penyakit jantung.

Secara keseluruhan, manfaat buah manggis dalam menjaga kesehatan jantung berasal dari kombinasi aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, kandungan kalium, serat, dan potensi efek perlindungan terhadap kerusakan jantung. Kombinasi ini menjadikan buah ini sebagai pilihan yang baik untuk mendukung kesehatan kardiovaskular.

Sumber Vitamin

Kandungan vitamin dalam buah manggis berkontribusi signifikan terhadap nilai nutrisinya. Kehadiran vitamin-vitamin esensial ini menjadikan buah tersebut berharga dalam mendukung berbagai fungsi tubuh.

  • Vitamin C dan Sistem Kekebalan Tubuh

    Buah manggis mengandung vitamin C, antioksidan kuat yang berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin C membantu merangsang produksi sel darah putih dan melindungi tubuh dari infeksi. Ketersediaan vitamin ini dalam buah manggis mendukung kemampuan tubuh untuk melawan penyakit.

  • Folat (Vitamin B9) dan Pertumbuhan Sel

    Manggis juga menyediakan folat, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel. Folat berperan krusial dalam pembentukan DNA dan RNA, serta metabolisme asam amino. Konsumsi folat yang memadai mendukung kesehatan seluler dan mencegah cacat lahir selama kehamilan.

  • Riboflavin (Vitamin B2) dan Metabolisme Energi

    Riboflavin, atau vitamin B2, yang ditemukan dalam buah manggis, berperan dalam metabolisme energi. Vitamin ini membantu tubuh mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang dapat digunakan. Riboflavin juga penting untuk menjaga kesehatan kulit, mata, dan sistem saraf.

  • Tiamin (Vitamin B1) dan Fungsi Saraf

    Tiamin, atau vitamin B1, berkontribusi pada fungsi saraf yang sehat. Vitamin ini membantu tubuh mengubah karbohidrat menjadi energi dan berperan dalam transmisi impuls saraf. Kekurangan tiamin dapat menyebabkan masalah neurologis.

  • Niasin (Vitamin B3) dan Kesehatan Kulit

    Niasin, atau vitamin B3, membantu menjaga kesehatan kulit, saraf, dan sistem pencernaan. Vitamin ini berperan dalam metabolisme energi dan sintesis hormon. Niasin juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol "baik").

Kehadiran berbagai vitamin esensial dalam buah manggis menegaskan perannya sebagai sumber nutrisi yang berharga. Vitamin-vitamin ini bekerja secara sinergis untuk mendukung berbagai fungsi tubuh, mulai dari kekebalan hingga metabolisme energi, menjadikannya elemen penting dari manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan buah tersebut.

Mendukung Pencernaan

Kontribusi buah manggis terhadap kesehatan pencernaan merupakan aspek penting dari nilai manfaat keseluruhannya. Kemampuan buah ini dalam menunjang fungsi sistem pencernaan yang optimal menjadikannya berharga. Hal ini dikarenakan kandungan serat yang signifikan di dalam daging buah. Serat, khususnya serat larut, berperan penting dalam mengatur pergerakan usus dan mencegah konstipasi. Serat larut menyerap air di dalam usus, membentuk gel yang membantu melunakkan tinja dan mempermudah proses eliminasi. Selain itu, serat berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik di dalam usus. Pertumbuhan bakteri baik ini membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang esensial untuk pencernaan yang sehat dan penyerapan nutrisi yang optimal. Sifat anti-inflamasi buah manggis juga berkontribusi terhadap kesehatan pencernaan dengan membantu menenangkan peradangan pada saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan berbagai masalah seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit radang usus (IBD). Dengan demikian, kandungan serat dan sifat anti-inflamasi buah manggis bekerja secara sinergis untuk mendukung kesehatan pencernaan, menjadikannya bagian penting dari manfaat kesehatannya secara keseluruhan.

Potensi Anti-Kanker

Eksplorasi potensi anti-kanker buah manggis merupakan area penelitian yang menjanjikan, berfokus pada senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya dan pengaruhnya terhadap sel kanker. Studi-studi awal menyoroti peran komponen-komponen tertentu dalam menghambat pertumbuhan sel kanker dan memicu apoptosis (kematian sel terprogram) pada berbagai jenis kanker.

  • Xanthone dan Aktivitas Anti-Proliferatif

    Xanthone, terutama alfa-mangostin yang melimpah pada kulit buah manggis, menunjukkan aktivitas anti-proliferatif terhadap berbagai jenis sel kanker dalam studi laboratorium. Senyawa ini menghambat pertumbuhan sel kanker dengan mengganggu siklus sel dan mencegah pembelahan sel yang tidak terkendali. Contohnya, penelitian in vitro menunjukkan alfa-mangostin efektif menghambat pertumbuhan sel kanker payudara, usus besar, dan paru-paru. Implikasinya adalah potensi xanthone sebagai agen kemoterapi alami yang dapat membantu memperlambat atau menghentikan perkembangan kanker.

  • Efek Apoptotik pada Sel Kanker

    Selain menghambat pertumbuhan, xanthone juga dapat memicu apoptosis pada sel kanker. Apoptosis adalah proses kematian sel terprogram yang penting untuk menghilangkan sel-sel yang rusak atau abnormal. Xanthone mengaktifkan jalur apoptosis pada sel kanker, menyebabkan sel-sel tersebut menghancurkan diri sendiri tanpa merusak jaringan sekitarnya. Mekanisme ini menjanjikan dalam mengurangi penyebaran kanker (metastasis) dan meminimalkan efek samping yang terkait dengan kemoterapi konvensional.

  • Aktivitas Anti-Metastasis

    Kemampuan sel kanker untuk bermetastasis, atau menyebar ke bagian tubuh lain, merupakan tantangan utama dalam pengobatan kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa xanthone dapat menghambat metastasis dengan mencegah sel kanker menempel pada pembuluh darah dan membentuk tumor baru di tempat lain. Contohnya, penelitian pada hewan menunjukkan alfa-mangostin mengurangi metastasis kanker paru-paru ke organ lain. Potensi anti-metastasis ini menjadikan xanthone sebagai target penelitian yang menarik untuk pengembangan terapi kanker yang lebih efektif.

  • Modulasi Sistem Kekebalan Tubuh

    Senyawa dalam buah manggis juga dapat memodulasi sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa xanthone dapat meningkatkan aktivitas sel-sel imun seperti sel NK (Natural Killer) dan sel T sitotoksik, yang berperan penting dalam membunuh sel kanker. Dengan memperkuat respon imun terhadap kanker, xanthone dapat membantu tubuh sendiri melawan penyakit tersebut. Namun, mekanisme modulasi imun oleh xanthone masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

  • Aktivitas Antioksidan dan Perlindungan DNA

    Stres oksidatif, yang disebabkan oleh radikal bebas, dapat merusak DNA dan memicu perkembangan kanker. Aktivitas antioksidan xanthone membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif, mengurangi risiko mutasi DNA dan pembentukan sel kanker. Dengan menetralisir radikal bebas, xanthone berkontribusi pada pencegahan kanker dan menjaga integritas genom.

  • Potensi Sinergi dengan Terapi Kanker Konvensional

    Penelitian sedang berlangsung untuk mengeksplorasi potensi xanthone sebagai terapi tambahan untuk kanker, dikombinasikan dengan kemoterapi, radioterapi, atau terapi target. Beberapa studi awal menunjukkan bahwa xanthone dapat meningkatkan efektivitas terapi konvensional dan mengurangi efek sampingnya. Namun, lebih banyak penelitian klinis diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat kombinasi ini dan menentukan dosis yang optimal.

Meskipun studi-studi awal ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar penelitian masih bersifat pra-klinis (in vitro dan in vivo). Diperlukan penelitian klinis yang lebih besar dan terkontrol dengan baik untuk mengkonfirmasi potensi anti-kanker buah manggis pada manusia dan menentukan keamanan serta efektivitasnya sebagai terapi kanker. Informasi ini tidak boleh ditafsirkan sebagai anjuran untuk menggunakan buah manggis sebagai pengganti terapi kanker konvensional. Konsultasi dengan profesional kesehatan selalu dianjurkan sebelum membuat keputusan pengobatan apa pun.

Tips Pemanfaatan Optimal Manggis

Untuk memaksimalkan manfaat kesehatan yang ditawarkan manggis, pertimbangkan beberapa panduan berikut.

Tip 1: Konsumsi Kulit Buah dengan Bijak
Kulit buah manggis kaya akan xanthone, namun rasanya pahit. Ekstrak kulit manggis dalam bentuk suplemen dapat menjadi pilihan, tetapi konsultasikan dengan dokter untuk dosis yang tepat dan potensi interaksi obat. Alternatifnya, kulit buah dapat direbus dan air rebusannya diminum, namun perhatikan takaran agar tidak berlebihan.

Tip 2: Nikmati Daging Buah Segar
Daging buah manggis memberikan rasa manis dan segar serta kaya akan vitamin dan mineral. Konsumsi langsung sebagai camilan sehat atau tambahkan ke dalam salad buah untuk meningkatkan nilai gizi.

Tip 3: Variasikan Pengolahan
Selain dikonsumsi langsung, manggis dapat diolah menjadi jus, selai, atau bahan tambahan dalam masakan. Variasi pengolahan ini membantu memaksimalkan konsumsi manggis dan memanfaatkan manfaatnya dalam berbagai cara.

Tip 4: Perhatikan Kualitas Buah
Pilih buah manggis yang segar, tidak memar, dan memiliki kulit berwarna ungu kehitaman yang merata. Hindari buah yang terlalu keras atau terlalu lunak, karena dapat menandakan buah yang belum matang atau sudah busuk.

Tip 5: Konsultasikan dengan Ahli Gizi
Untuk mendapatkan panduan yang lebih personal, konsultasikan dengan ahli gizi. Ahli gizi dapat memberikan saran tentang cara memasukkan manggis ke dalam diet seimbang dan menyesuaikan konsumsi sesuai dengan kebutuhan individu.

Dengan mengikuti panduan ini, potensi manfaat kesehatan dari buah manggis dapat dioptimalkan sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian terhadap komponen-komponen spesifik buah manggis telah memberikan wawasan berharga mengenai potensi terapeutiknya. Studi in vitro dan in vivo menyoroti aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, dan anti-kanker dari ekstrak buah manggis, khususnya xanthone. Walaupun menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar studi masih dalam tahap pra-klinis.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam "Journal of Agricultural and Food Chemistry" menyelidiki efek alfa-mangostin, salah satu xanthone utama dalam manggis, terhadap sel kanker payudara. Hasilnya menunjukkan bahwa alfa-mangostin mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dan memicu apoptosis. Metodologi studi melibatkan pengujian ekstrak alfa-mangostin pada kultur sel kanker payudara dan mengukur tingkat proliferasi dan kematian sel. Temuan ini mendukung potensi alfa-mangostin sebagai agen kemoterapi alami, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut pada model hewan dan manusia.

Terdapat beberapa perdebatan mengenai bioavailabilitas xanthone setelah dikonsumsi secara oral. Beberapa studi menunjukkan bahwa xanthone kurang terserap dengan baik dalam tubuh, sementara yang lain melaporkan penyerapan yang signifikan. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh variasi dalam formulasi ekstrak manggis, metode analisis, dan karakteristik individu subjek penelitian. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi bioavailabilitas xanthone dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan penyerapannya.

Pembaca didorong untuk secara kritis mengevaluasi bukti yang ada dan mempertimbangkan keterbatasan studi yang ada. Walaupun studi pra-klinis menunjukkan potensi terapeutik, hasil ini tidak secara otomatis diterjemahkan ke manfaat klinis pada manusia. Diperlukan penelitian klinis yang ketat untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan ekstrak buah manggis dalam pengobatan berbagai kondisi kesehatan.