Ketahui 7 Manfaat Buah Mangga yang Jarang Diketahui
Minggu, 13 Juli 2025 oleh journal
Buah mangga, dengan rasa manis dan segar, menawarkan sejumlah keuntungan bagi kesehatan. Konsumsi rutin dapat mendukung peningkatan sistem kekebalan tubuh berkat kandungan vitamin dan antioksidannya. Selain itu, serat yang terkandung di dalamnya berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan. Lebih lanjut, nutrisi dalam buah ini berkontribusi pada kesehatan mata dan kulit.
"Konsumsi buah mangga secara teratur dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh. Kandungan nutrisinya yang kaya mendukung berbagai fungsi biologis, mulai dari peningkatan imunitas hingga pemeliharaan kesehatan kulit," ujar Dr. Anugerah Pratama, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Pratama menambahkan, "Namun, perlu diingat bahwa konsumsi berlebihan tetap tidak dianjurkan. Moderasi adalah kunci untuk mendapatkan manfaat optimal tanpa efek samping yang merugikan."
Buah tropis ini mengandung berbagai senyawa aktif yang berkontribusi pada manfaat kesehatannya. Misalnya, vitamin C dan antioksidan seperti quercetin berperan dalam menangkal radikal bebas dan memperkuat sistem imun. Serat yang tinggi membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan usus. Beta-karoten, prekursor vitamin A, penting untuk kesehatan mata dan kulit. Disarankan untuk mengonsumsi buah ini sebagai bagian dari diet seimbang, sekitar satu hingga dua potong per hari, guna memaksimalkan manfaatnya bagi kesehatan secara keseluruhan.
Apa Manfaat Buah Mangga
Buah mangga dikenal luas karena cita rasanya yang lezat, namun manfaat kesehatannya seringkali terabaikan. Berbagai studi menunjukkan bahwa konsumsi mangga dapat memberikan dampak positif bagi tubuh. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Meningkatkan imunitas
- Melancarkan pencernaan
- Menyehatkan mata
- Menjaga kulit
- Menurunkan tekanan darah
- Mencegah kanker
- Mengontrol gula darah
Manfaat-manfaat tersebut berasal dari kandungan vitamin C, antioksidan, serat, dan berbagai nutrisi penting lainnya dalam buah mangga. Sebagai contoh, kandungan serat yang tinggi membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan mikrobiota usus. Sementara itu, antioksidan seperti quercetin berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat memicu berbagai penyakit kronis. Konsumsi mangga secara moderat dapat menjadi bagian dari pola makan sehat untuk mendukung kesehatan secara menyeluruh.
Meningkatkan Imunitas
Salah satu keunggulan utama buah mangga terletak pada kemampuannya dalam mendukung dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kandungan vitamin C yang signifikan berperan krusial dalam produksi sel darah putih, komponen penting dalam melawan infeksi dan penyakit. Selain itu, buah ini mengandung berbagai antioksidan, seperti quercetin, isoquercitrin, astragalin, fisetin, asam galat, dan enzim, yang bekerja sinergis untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan stres oksidatif, melemahkan sistem imun, dan meningkatkan risiko penyakit kronis. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan dalam mangga membantu menjaga integritas sel imun dan meningkatkan efektivitasnya dalam melawan patogen. Oleh karena itu, konsumsi buah ini secara teratur dapat berkontribusi pada peningkatan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit infeksi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Melancarkan Pencernaan
Keterkaitan antara konsumsi mangga dan kelancaran sistem pencernaan terletak pada kandungan serat yang signifikan dalam buah tersebut. Serat, yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, berperan penting dalam meningkatkan volume tinja dan merangsang gerakan peristaltik usus. Proses ini membantu mendorong makanan melalui saluran pencernaan dengan lebih efisien, sehingga mengurangi risiko sembelit. Selain itu, serat dalam mangga berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik yang hidup di usus. Pertumbuhan bakteri baik ini berkontribusi pada keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk penyerapan nutrisi yang optimal dan pencegahan gangguan pencernaan. Lebih lanjut, beberapa senyawa dalam mangga, seperti enzim amilase, dapat membantu memecah karbohidrat kompleks, memfasilitasi proses pencernaan dan mengurangi beban kerja sistem pencernaan secara keseluruhan. Dengan demikian, konsumsi buah ini dapat menjadi bagian dari strategi diet untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah berbagai masalah terkait.
Menyehatkan Mata
Kesehatan mata merupakan aspek vital dari kesejahteraan secara keseluruhan, dan konsumsi buah mangga dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga fungsi penglihatan. Kandungan nutrisi tertentu dalam buah ini memiliki peran signifikan dalam melindungi dan memelihara struktur mata.
- Kandungan Beta-Karoten
Mangga merupakan sumber beta-karoten yang kaya, suatu jenis karotenoid yang diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh. Vitamin A esensial untuk fungsi retina yang optimal, membantu mata beradaptasi terhadap perubahan cahaya, dan mencegah rabun senja. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan masalah penglihatan serius, termasuk kebutaan.
- Antioksidan Lutein dan Zeaxanthin
Buah ini mengandung lutein dan zeaxanthin, dua antioksidan kuat yang terakumulasi di retina, khususnya di makula. Makula bertanggung jawab untuk ketajaman penglihatan sentral. Lutein dan zeaxanthin melindungi makula dari kerusakan akibat paparan cahaya biru dan radikal bebas, mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia (AMD), penyebab utama kebutaan pada orang dewasa.
- Perlindungan dari Katarak
Katarak, penglihatan kabur akibat pengembunan lensa mata, dapat dicegah atau diperlambat perkembangannya dengan asupan antioksidan yang cukup. Kandungan vitamin C dan antioksidan lain dalam mangga berkontribusi dalam melindungi lensa mata dari kerusakan oksidatif, sehingga mengurangi risiko pembentukan katarak.
- Hidrasi dan Kesehatan Umum
Kandungan air yang tinggi dalam buah mangga membantu menjaga hidrasi tubuh secara keseluruhan, yang penting untuk kesehatan mata. Dehidrasi dapat menyebabkan mata kering dan iritasi. Selain itu, nutrisi lain dalam mangga, seperti vitamin dan mineral, mendukung fungsi sel-sel mata dan menjaga kesehatan pembuluh darah di sekitar mata.
Dengan demikian, memasukkan buah mangga dalam diet seimbang dapat menjadi bagian dari strategi proaktif untuk menjaga kesehatan mata. Kombinasi beta-karoten, lutein, zeaxanthin, vitamin C, dan hidrasi yang cukup memberikan perlindungan komprehensif terhadap berbagai masalah penglihatan yang umum terjadi.
Menjaga Kulit
Kesehatan kulit seringkali mencerminkan kondisi internal tubuh. Konsumsi buah mangga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pemeliharaan kesehatan dan penampilan kulit, berkat kandungan nutrisinya yang beragam dan mekanisme kerjanya yang kompleks.
- Peran Vitamin C dalam Produksi Kolagen
Vitamin C, yang terdapat dalam buah mangga, merupakan nutrisi esensial untuk sintesis kolagen. Kolagen adalah protein struktural utama yang menyusun kulit, memberikan elastisitas, kekuatan, dan kekenyalan. Produksi kolagen yang memadai membantu mengurangi kerutan, mencegah kulit kendur, dan mempercepat penyembuhan luka. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penurunan produksi kolagen, mengakibatkan kulit kering, kasar, dan rentan terhadap kerusakan.
- Efek Antioksidan terhadap Radikal Bebas
Paparan radikal bebas dari polusi, sinar matahari, dan stres dapat merusak sel-sel kulit, menyebabkan penuaan dini, pigmentasi, dan peradangan. Mangga mengandung berbagai antioksidan, seperti quercetin dan beta-karoten, yang menetralkan radikal bebas dan melindungi sel-sel kulit dari kerusakan oksidatif. Antioksidan ini membantu menjaga kesehatan dan vitalitas kulit, serta mengurangi risiko masalah kulit terkait radikal bebas.
- Hidrasi Kulit dari Kandungan Air
Kandungan air yang tinggi dalam buah mangga membantu menjaga hidrasi kulit dari dalam. Kulit yang terhidrasi dengan baik terlihat lebih segar, lembut, dan bercahaya. Dehidrasi dapat menyebabkan kulit kering, bersisik, dan rentan terhadap iritasi. Konsumsi mangga dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dan menjaga kelembapan kulit secara alami.
- Peran Vitamin A dalam Regenerasi Sel Kulit
Beta-karoten dalam mangga diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, yang berperan penting dalam regenerasi sel-sel kulit. Vitamin A membantu mempercepat pergantian sel kulit mati dengan sel kulit baru yang sehat, menjaga kulit tetap halus dan bercahaya. Selain itu, vitamin A membantu mengatur produksi sebum (minyak alami kulit), mencegah pori-pori tersumbat dan mengurangi risiko jerawat.
Dengan demikian, konsumsi buah mangga dapat menjadi bagian dari pendekatan holistik untuk menjaga kesehatan kulit. Kombinasi vitamin C, antioksidan, hidrasi, dan vitamin A memberikan perlindungan komprehensif terhadap berbagai faktor yang dapat memengaruhi kesehatan dan penampilan kulit.
Menurunkan Tekanan Darah
Pengaturan tekanan darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan kardiovaskular. Konsumsi buah mangga, sebagai bagian dari pola makan seimbang, berpotensi memberikan kontribusi positif dalam menjaga tekanan darah dalam rentang normal.
- Kandungan Kalium dan Pengaruhnya
Buah mangga mengandung kalium, mineral penting yang berperan dalam menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Natrium yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, sementara kalium membantu mengeluarkan natrium melalui urine, sehingga menurunkan tekanan darah. Asupan kalium yang cukup dapat mengurangi risiko hipertensi, terutama pada individu yang sensitif terhadap natrium.
- Antioksidan dan Kesehatan Pembuluh Darah
Mangga kaya akan antioksidan, seperti vitamin C dan quercetin, yang melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan pada pembuluh darah dapat menyebabkan peradangan dan penyempitan, meningkatkan tekanan darah. Antioksidan membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah, sehingga berkontribusi pada penurunan tekanan darah.
- Serat dan Pengaturan Berat Badan
Kandungan serat dalam mangga membantu meningkatkan rasa kenyang dan mengatur nafsu makan, yang dapat membantu dalam pengendalian berat badan. Obesitas merupakan faktor risiko utama hipertensi. Dengan menjaga berat badan yang sehat, individu dapat mengurangi tekanan pada sistem kardiovaskular dan menurunkan tekanan darah.
- Efek Nitrat pada Pembuluh Darah
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa buah-buahan tertentu mengandung nitrat yang dapat diubah menjadi oksida nitrat dalam tubuh. Oksida nitrat berperan dalam melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi), meningkatkan aliran darah, dan menurunkan tekanan darah. Meskipun kandungan nitrat dalam mangga mungkin tidak setinggi sayuran hijau, kontribusinya tetap relevan sebagai bagian dari diet sehat.
- Pengganti Makanan Olahan Tinggi Natrium
Memilih buah mangga sebagai camilan sehat dapat membantu mengurangi konsumsi makanan olahan yang tinggi natrium, lemak jenuh, dan gula tambahan. Makanan olahan seringkali berkontribusi pada peningkatan tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular. Mengganti makanan olahan dengan buah-buahan segar seperti mangga merupakan langkah positif dalam menjaga kesehatan jantung.
- Pengaruh Positif pada Profil Lipid
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa konsumsi mangga dapat memberikan efek positif pada profil lipid, seperti menurunkan kadar kolesterol LDL ("jahat") dan meningkatkan kadar kolesterol HDL ("baik"). Profil lipid yang sehat berkontribusi pada kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit jantung, yang pada gilirannya dapat membantu menjaga tekanan darah yang sehat.
Meskipun buah mangga menawarkan potensi manfaat dalam menjaga tekanan darah, penting untuk diingat bahwa konsumsi buah ini harus seimbang dan disertai dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk diet rendah natrium, olahraga teratur, dan manajemen stres yang efektif. Individu dengan hipertensi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan mereka.
Mencegah Kanker
Potensi buah mangga dalam pencegahan kanker menjadi area penelitian yang menjanjikan, didasarkan pada kandungan senyawa bioaktifnya yang beragam. Berbagai studi in vitro dan in vivo telah meneliti efek komponen-komponen mangga terhadap pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.
- Kandungan Antioksidan dan Perlindungan Seluler
Mangga kaya akan antioksidan, termasuk quercetin, isoquercitrin, fisetin, astragalin, asam galat, serta enzim. Antioksidan ini berperan dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA dan memicu mutasi yang mengarah pada kanker. Dengan melindungi sel dari kerusakan oksidatif, antioksidan dalam mangga membantu mengurangi risiko perkembangan sel kanker.
- Efek Anti-Proliferatif pada Sel Kanker
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak mangga memiliki efek anti-proliferatif, yaitu kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Senyawa-senyawa tertentu dalam mangga dapat mengganggu siklus sel kanker, mencegahnya untuk berkembang biak secara tidak terkendali. Efek ini telah diamati pada berbagai jenis sel kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, dan prostat.
- Induksi Apoptosis (Kematian Sel Terprogram)
Apoptosis adalah proses kematian sel terprogram yang esensial untuk menjaga kesehatan jaringan. Sel kanker seringkali menghindari apoptosis, memungkinkan mereka untuk tumbuh dan menyebar secara tidak terkendali. Senyawa dalam mangga dapat menginduksi apoptosis pada sel kanker, memicu kematian sel yang terkendali dan mencegah pertumbuhan tumor.
- Pengaruh pada Angiogenesis
Angiogenesis adalah pembentukan pembuluh darah baru, proses yang penting bagi pertumbuhan tumor karena menyediakan nutrisi dan oksigen. Beberapa studi menunjukkan bahwa senyawa dalam mangga dapat menghambat angiogenesis, membatasi pasokan nutrisi ke tumor dan menghambat pertumbuhannya.
- Modulasi Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh memainkan peran penting dalam melawan kanker. Senyawa dalam mangga dapat memodulasi respons imun, meningkatkan kemampuan sel-sel imun untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker. Efek ini dapat meningkatkan efektivitas terapi kanker dan mencegah kekambuhan.
- Potensi dalam Kombinasi dengan Terapi Kanker Konvensional
Penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak mangga dapat meningkatkan efektivitas terapi kanker konvensional, seperti kemoterapi dan radioterapi. Senyawa dalam mangga dapat membuat sel kanker lebih sensitif terhadap terapi konvensional, meningkatkan tingkat keberhasilan pengobatan dan mengurangi efek samping.
Meskipun hasil penelitian sejauh ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar studi masih dalam tahap pra-klinis. Diperlukan lebih banyak penelitian klinis pada manusia untuk mengkonfirmasi efektivitas buah mangga dalam pencegahan dan pengobatan kanker. Konsumsi mangga sebagai bagian dari diet seimbang tetap merupakan langkah yang bijak untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan, namun tidak boleh dianggap sebagai pengganti terapi medis yang terbukti efektif.
Mengontrol Gula Darah
Regulasi kadar glukosa dalam darah merupakan faktor penting dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes mellitus serta komplikasinya. Konsumsi buah-buahan, termasuk mangga, seringkali menjadi perhatian bagi individu dengan diabetes atau yang berisiko tinggi. Namun, pemahaman yang tepat mengenai kandungan nutrisi dan pengaruhnya terhadap metabolisme glukosa dapat membantu mengoptimalkan manfaat buah ini dalam konteks pengendalian kadar gula darah.
- Indeks Glikemik (IG) dan Beban Glikemik (BG)
Indeks Glikemik (IG) mengukur seberapa cepat makanan meningkatkan kadar glukosa darah. Beban Glikemik (BG) mempertimbangkan baik IG maupun jumlah karbohidrat dalam satu porsi makanan. Mangga memiliki IG sedang, tetapi BG-nya rendah hingga sedang tergantung pada ukuran porsi. Konsumsi dalam jumlah moderat, dengan mempertimbangkan BG, dapat membantu meminimalkan lonjakan kadar glukosa darah.
- Kandungan Serat dan Pengaruhnya pada Absorpsi Glukosa
Serat dalam mangga, terutama serat larut, dapat memperlambat penyerapan glukosa dari usus ke dalam aliran darah. Hal ini membantu mencegah peningkatan kadar glukosa darah secara tiba-tiba setelah makan. Serat juga meningkatkan rasa kenyang, yang dapat membantu mengendalikan nafsu makan dan mencegah konsumsi berlebihan makanan tinggi karbohidrat.
- Senyawa Bioaktif dan Sensitivitas Insulin
Mangga mengandung senyawa bioaktif seperti mangiferin, yang telah diteliti karena potensinya dalam meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin membantu tubuh menggunakan glukosa secara lebih efisien, sehingga mengurangi kadar glukosa darah.
- Kontrol Porsi dan Kombinasi dengan Makanan Lain
Kunci untuk mengendalikan kadar glukosa darah saat mengonsumsi mangga adalah dengan memperhatikan ukuran porsi. Mengonsumsi mangga dalam jumlah kecil hingga sedang, dan mengkombinasikannya dengan sumber protein dan lemak sehat, dapat membantu memperlambat penyerapan glukosa dan menjaga kadar glukosa darah tetap stabil.
- Pengganti Makanan Olahan dan Pemanis Buatan
Menggunakan mangga sebagai pengganti makanan olahan tinggi gula atau pemanis buatan dapat menjadi strategi yang lebih sehat. Makanan olahan seringkali mengandung gula tambahan yang dapat menyebabkan lonjakan kadar glukosa darah. Mangga, dengan rasa manis alaminya, dapat memuaskan keinginan akan rasa manis tanpa memberikan dampak negatif yang sama terhadap kadar glukosa darah.
Meskipun mangga mengandung gula alami, konsumsi yang bijak dan terkontrol dapat menjadi bagian dari pola makan sehat bagi individu yang berupaya mengendalikan kadar glukosa darah. Pemantauan kadar glukosa darah secara teratur dan konsultasi dengan profesional kesehatan tetap penting untuk menentukan strategi diet yang paling sesuai dengan kondisi individu.
Tips Memaksimalkan Keuntungan Kesehatan dari Konsumsi Mangga
Penerapan strategi yang tepat dapat mengoptimalkan perolehan manfaat kesehatan dari buah tropis ini. Berikut adalah panduan praktis untuk memaksimalkan potensi positifnya bagi tubuh:
Tip 1: Pilih Varietas yang Tepat dan Tingkat Kematangan Optimal
Setiap varietas mangga memiliki profil nutrisi yang sedikit berbeda. Beberapa varietas mungkin lebih kaya akan vitamin C, sementara yang lain lebih tinggi kandungan beta-karoten. Pilihlah varietas yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan spesifik. Selain itu, pastikan buah berada pada tingkat kematangan yang optimal. Buah yang terlalu mentah mungkin sulit dicerna, sementara buah yang terlalu matang mungkin kehilangan sebagian nutrisinya. Ciri-ciri mangga matang meliputi aroma harum, tekstur sedikit lunak saat ditekan, dan warna kulit yang cerah.
Tip 2: Kombinasikan dengan Sumber Protein dan Lemak Sehat
Mengonsumsi mangga bersamaan dengan sumber protein dan lemak sehat dapat membantu memperlambat penyerapan gula alami dalam buah, sehingga mencegah lonjakan kadar glukosa darah yang terlalu cepat. Contoh kombinasi yang baik meliputi mangga dengan yogurt Yunani, kacang-kacangan, atau alpukat. Protein dan lemak juga meningkatkan rasa kenyang, membantu mengendalikan nafsu makan dan mencegah konsumsi berlebihan.
Tip 3: Batasi Ukuran Porsi dan Frekuensi Konsumsi
Meskipun buah ini menawarkan berbagai manfaat kesehatan, konsumsi berlebihan tetap tidak dianjurkan. Batasi ukuran porsi menjadi satu hingga dua potong sedang per hari. Perhatikan juga frekuensi konsumsi. Mengonsumsi mangga setiap hari dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan asupan gula yang berlebihan, terutama bagi individu dengan diabetes atau masalah metabolisme glukosa. Variasikan asupan buah dengan jenis buah lain untuk mendapatkan spektrum nutrisi yang lebih luas.
Tip 4: Perhatikan Kondisi Kesehatan Individual
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, alergi, atau masalah ginjal, perlu berhati-hati dalam mengonsumsi mangga. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi individual. Beberapa individu mungkin perlu membatasi asupan mangga atau menghindari kombinasi tertentu untuk mencegah efek samping yang merugikan. Selalu perhatikan respons tubuh terhadap konsumsi mangga dan sesuaikan pola makan sesuai kebutuhan.
Dengan mengikuti panduan ini, potensi positif dari konsumsi buah tropis yang lezat ini dapat dioptimalkan, mendukung kesehatan dan kesejahteraan secara menyeluruh.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian mengenai dampak konsumsi buah mangga terhadap kesehatan telah menghasilkan beberapa studi kasus menarik yang memberikan wawasan lebih mendalam. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutritional Biochemistry meneliti efek ekstrak mangga pada sel kanker usus besar secara in vitro. Hasilnya menunjukkan bahwa senyawa-senyawa dalam mangga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram). Meskipun studi ini dilakukan di laboratorium, hasilnya memberikan dasar ilmiah untuk penelitian lebih lanjut pada manusia.
Studi lain, yang diterbitkan dalam Nutrition and Cancer, meneliti pengaruh konsumsi mangga pada wanita pascamenopause dengan risiko kanker payudara. Studi ini menemukan bahwa konsumsi mangga secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara. Para peneliti menduga bahwa efek ini disebabkan oleh kandungan antioksidan yang tinggi dalam mangga, yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Selain studi kanker, terdapat juga studi yang meneliti pengaruh mangga terhadap kesehatan jantung. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American College of Nutrition menemukan bahwa konsumsi mangga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("jahat") dan meningkatkan kadar kolesterol HDL ("baik"). Profil lipid yang sehat penting untuk mencegah penyakit jantung dan stroke.
Meskipun studi-studi ini memberikan bukti yang menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat kesehatan buah ini secara pasti. Studi-studi tersebut seringkali memiliki keterbatasan, seperti ukuran sampel yang kecil atau desain studi yang tidak sempurna. Namun demikian, bukti yang ada menunjukkan bahwa konsumsi mangga sebagai bagian dari pola makan sehat dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan.