Ketua STIA Abdul Haris Makassar, Ismail Suardi Wekke, Ph.D mengatakan bahwa seminar dan lokakarya ini adalah bagian persiapan transformasi sekolah tinggi menuju universitas.
Sehingga dengan adanya kegiatan-kegiatan akademik, senyampang dengan pembenahan infrastruktur. Begitu pula dengan pembentukan ekosistem ataupun atmosfir akademik.
Kegiatan seminar dan lokakarya kantor urusan internasional ini, untuk mengidentifikasi program yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan rekognisi internasional.
“Sekaligus juga melakukan kegiatan merdeka belajar di kampus merdeka dengan kolaborasi STKIP dan STIA Abdul Haris,” ujar Ismail yang selaku pembicara kegiatan.
Usai seminar dan lokakarya, kegiatan dilanjutkan dengan pendirian Baruga Baca BJ Habibie di desa Nepo, Mallusetasi, Barru. Kegiatan tersebut bagian dalam program Pewarisan Budaya Sains dengan inspirasi dari tokoh bangsa BJ Habibie.
Lebih lanjut, dicanangkan pula kemitraan program internasional yang akan membuka khazanah tentang pola komunikasi secara global. Hasil kegiatan ini akan memproyeksikan beberapa kegiatan kedepannya seperti,
Seminar Internasional La Galigo (Hari Jadi Sulsel 2023). Seminar Internasional Perempuan dan Ilmu Pengetahuan, “Colliq PujiE”. (Hari Kartini 2023 dan Hari Pendidikan 2023) “Kemitraan, Student Mobility 2023 di Singapura, Malaysia, dan Thailand. Akhir tahun 2022, Cultural Camp di Desa Nepo, Barru, 30-31 Desember sampai dengan 1 Januari 2023,” pungkas Ismail.